Wakil Wali Kota Solo Sembuh dari Covid-19
Wakil Wali Kota Solo mengatakan hasil swab test menyatakan negatif dari Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wakil Wali (Wawali) Kota Solo, Achmad Purnomo, dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah hasil swab secara polymerase chain reaction (PCR) negatif pada Senin (27/7) malam. Swab test itu dilakukan secara mandiri oleh Achmad Purnomo di Rumah Sakit Kasih Ibu pada Jumat (24/7) pekan lalu, atau sehari setelah dinyatakan positif Covid-19.
"Hasilnya sesuai itu, ya memang negatif," kata Purnomo saat dihubungi wartawan, Selasa (28/7).
Seperti diketahui, Wawali Kota Solo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (23/7) melalui pemeriksaan swab yang dilakukan pada Jumat (17/7) dan Sabtu (18/7). Purnomo termasuk pasien positif tanpa gejala.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, Purnomo menjalani isolasi mandiri di paviliun belakang rumahnya. Dia mengaku kondisinya sehat dan tidak memiliki gejala apapun. "Saya sehat sekali, sehat banget," ucapnya.
Meski telah dinyatakan negatif Covid-19 pada Senin malam, Purnomo tetap menjalani swab pada Selasa pagi. Sebab, hal itu sesuai dengan jadwal dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, hasil swab yang dilakukan DKK Solo dan swab mandiri Achmad Purnomo berbeda mengingat pengambilan swab berjarak seminggu satu. Kemungkinan dalam jangka waktu tersebut imunitas Purnomo sangat bagus sehingga mempercepat waktu penyembuhan. Terlebih, Purnomo tergolong pasien tanpa gejala.
"Kan jaraknya tujuh hari antara swab DKK dengan yang mandiri. Jadi bisa saja pas swab mandiri kondisi beliau baik sehingga hasilnya negatif," ujar Rudyatmo saat jumpa pers secara virtual, Selasa (28/7).
Rudyatmo menekankan, swab yang dilakukan DKK sudah sesuai dengan prosedur. Hasil spesimen dikirimkan ke laboratorium yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Satunya swab DKK, satunya RS swasta tapi hasilnya dikirim ke laboratorium yang sama. Bisa jadi saat dilakukan swab DKK sudah terpapar lama tapi tidak ketahuan karena tanpa gejala," imbuh Rudyatmo.
Wali Kota berharap swab terakhir yang dilakukan DKK terhadap Purnomo hasilnya negatif. Dia juga meminta agar Purnomo tetap menjalani karantina selama 14 hari. Sementara itu, Kepala DKK Kota Solo, Siti Wahyuningsih, menambahkan, spesimen swab Wawali dikirim ke Laboratorium Provinsi Jawa Tengah di Semarang. Sebab, Lab Covid-19 yang masuk zonasi Kota Solo, yakni Rumah Sakit (RS) UNS tutup sementara karena harus menyelesaikan pemeriksaan sampel internal.
Siti menjelaskan, swab Purnomo pada 24 Juli yang hasilnya keluar 27 Juli menyatakan negatif sangat mungkin. Sebab, virus masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi tidak dapat dipastikan.
"Apalagi kalau orangnya tanpa gejala. Tahunya ya setelah di-swab dan positif. Pengalaman selama ini, tenaga kesehatan saya juga ada yang dinyatakan positif selang lima hari diperiksa lagi hasilnya negatif. Apalagi ini berjarak sepekan dari swab pertama DKK dengan swab mandiri. Jadi bisa saja sudah sembuh saat swab yang mandiri," papar Siti.
DKK telah melakukan swab pada Selasa pagi terhadap Wawali. Spesimen telah dikirimkan Laboratorium Provinsi Jateng di Semarang. Dia telah berkoordinasi dengan laboratorium provinsi agar hasil swab dipercepat.
"Jadwalnya memang hari ini swab lagi untuk cek perkembangan. Jadi meskipun sudah swab mandiri dan hasilnya negatif kami tetap melakukan swab. Saya sudah berkoordinasi dengan provinsi dan katanya Rabu diusahakan hasilnya sudah ada," ucap Siti.
Siti menjelaskan terkait hasil swab istri Wawali yang dinyatakan negatif. Menurutnya, penularan semua jenis penyakit menular tergantung tiga hal, yakni kondisi orang yang bersangkutan, jenis virusnya serta lingkungan. Bisa jadi, dalam satu ruangan ada orang yang terpapar virus, dan ada yang tidak terpapar.
"Tergantung kondisi orangnya, imunitasnya. Bisa jadi istrinya Pak Purnomi imunitasnya bagus dan menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak terpapar meski suaminya positif," ungkapnya.
Sebelumnya, DKK telah melakukan penelusuran (tracing) terhadap orang yang berkontak langsung dengan Wawali. Siti mencatat sebanyak 102 orang yang terdiri dari pejabat Pemkot, anggota DPRD, wartawan serta keluarga Wawali telah diambil swab. Namun hasilnya belum keluar.
"Dan untuk kasus ini selama aktivitas kontak erat kontak dekat berkembang, awalnya 64 ternyata ada kegiatan lain saya total ada 102. Belum ada hasil sampai sekarang," katanya.