Khoirunnisa Dapat Qurban Pertama di Kampung Mualaf Baduy
DD Banten mendistribusikan daging quban ke Kampung Mualaf Baduy Banten
REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Idul Adha yang jatuh hari ini (Jumat, 31/07), yang menjadi hari yang sangat membahagiakan bagi sejumlah masyarakat di Kampung Mualaf Baduy, Banten. Semangat masyarakat terlihat dari antusias saat shalat idul adha hingga prosesi penyembelihan hewan qurban.
“Alhamdulillah, Dompet Dhuafa (DD) Banten dapat mendistribusikan hewan qurban salah satunya ke Kampung Mualaf Baduy, yang terletak di Lebak, Banten. Dengan hal ini kami dapat meratakan masyarakat untuk menikmati daging tentu saja bagi mereka adalah suatu hal langka dalam mengkonsumsi daging, padahal daging merupakan sumber protein dan lemak terbaik untuk pemenuhan gizi bagi masyarakat,” ujar Sofa pedamping Tebar Hewan Kurban (THK) DD Banten.
53 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar di Kampung Mualaf Baduy, dipastikan mendapatkan daging qurban dari seekor sapi, dengan masing-masing dibagikan seberat 2 Kg. Daging yang telah di cacah dengan bentuk yang lebih kecil sebelum dibagikan, di timbang lebih dahulu lalu dimasukan ke dalam besek bambu yang telah disiapkan oleh masyarakat hasil ayaman atau rajutan sendiri.
“Masyarakat disini menggunakan bambu sebagai bahan utama dalam pembuatan perkakas hingga rumah. Sehingga kami sudah terbiasa dengan besek sebagai wadah daging, selain ramah bagi lingkungan besek dapat digunakan berkali-kali tanpa merubah warna maupun tekstur daging,” ujar Usro salah satu warga Kampung Mualaf Baduy.
Di sisi lain dalam pembagian daging terdapat mualaf muda, yakni Khoirunnisa, gadis belia berusia 19 Tahun ini, menjadi mualaf muda di Kampung tersebut. “Alhamdulillah ini daging pertama saya , sejak menginjak pertama dalam kenyakinan saya. Saya pun masih bingung untuk mengolah daging menjadi masakan yang lezat bagi keluarga saya. Saya berterima kasih kepada DD Banten yang telah memberikan kurban di Kampung kami,” tutur Khoirunnisa.
Pembagian qurban dilakukan secara door to door atau dari (pintu ke pintu) untuk meminimalisir terjadinya kerumunan masyarakat dalam pembagian daging kurban. Selain itu ini merupakan prosedur dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19 di wilayah Banten dan sekitarnya.