India Klaim Perangkat Shycocan Bisa Netralisasi Virus Corona

Shycocan diklaim akan segera diproduksi dan dipasarkan di AS.

Times of India
Shycocan, perangkat yang diklaim India bisa menetralisasi virus corona di udara dan permukaan benda.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Pusat Penelitian dan Pengembangan Lanjutan (CARD) yang berbasis di Bengaluru, India, menemukan perangkat yang diklaim bisa menetralisasi virus corona. Alat tersebut diberi nama Shycocan, yang merupakan singkatan dari Scalene Hypercharge Corona Canon.

Pusat riset merupakan sayap dari organisasi De scalene. Chairman De Scalene, Rajah Vijay Kumar, menjelaskan bahwa perangkat tidak bisa membunuh bakteri atau jamur, tetapi dapat menetralisasi partikel virus corona. Dia menyampaikan, Shycocan menjangkau hingga volume 10 ribu kaki kubik.

"Perangkat ini sudah diuji untuk keamanan dan keampuhannya, dalam waktu dekat segera diproduksi dan dipasarkan di Amerika Serikat di bawah naungan Penegakan Kebijakan US FDA dan Eropa karena perangkat ini memenuhi persyaratan CE dan bertanda CE," kata Kumar.

Tim memaksudkan penggunaan Shycocan di lingkungan perumahan, industri, dan komersial, serta dirancang untuk penahanan aktif dengan melemahkan virus corona.  Kumar menjanjikan efektivitasnya mencapai 99,9 persen, berdasarkan uji Laboratorium de Especialidades Immunological SA de CV.

Shycocan merupakan perangkat plug and play, beroperasi pada soket daya reguler 110/240V dan 50/60 Hz. Alat ini mengirimkan sinyal ke pemancar elektron yang dimediasi foton (PMEE), lantas menghasilkan elektron berkecepatan tinggi yang berinteraksi dengan protein-S negatif.

Proses itu mengurangi kemungkinan infeksi dan mencegah penularan virus corona melalui udara dan permukaan. Kumar menginformasikan bahwa perangkat tidak menggunakan bahan kimia atau bahan habis pakai lainnya, serta tidak menghasilkan gas ozon berbahaya sehingga aman untuk digunakan di lingkungan apapun.

Dia menjelaskan, mekanisme serangan virus dimulai dengan pelekatan virion ke sel inang, diawali oleh interaksi antara protein-S dan reseptornya pada membran sel negatif. Keberadaan reseptor binding domains (RBD) dalam wilayah S1 dari S-protein corona bervariasi, tergantung pada virus.

Interaksi S-protein atau reseptor adalah penentu utama bagi virus corona untuk menginfeksi spesies inang dan mengatur tropisme jaringan virus. Namun, hasil akhirnya adalah peleburan dan pelepasan genom virus ke dalam sitoplasma. Itu menjadi dasar bagi tim menggagas inovasi Shycocan.

Protein-S diketahui tertarik ke sel negatif oleh potensi transmembran sel inang. Shycocan melakukan netralisasi dengan cara menghancurkan mekanisme tersebut.

Baca Juga


"Perangkat telah digunakan selama lebih dari satu tahun di kampus S-CARD, markas besar Scalene," ujar Kumar, dikutip dari laman Times Now News.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler