India Tertarik Berinvestasi di Industri Farmasi di Jateng
Potensi kawasan industri di Jawa Tengah mulai memikat para investor asing.
REPUBLIKA.CO.ID, Investor India Tertarik Berinvestasi di Industri Farmasi di Jateng
SEMARANG — Para pengusaha India mulai melirik kawasan industri di Jawa Tengah untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnisnya. Dari sekian pengusaha yang berminat, investasi bidang farmasi (obat- obatan) menempati urutan terdepan untuk mengembangkan bisnis di Jawa Tengah.
Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat mengungkapkan, potensi kawasan industri di Jawa Tengah mulai memikat para investor internasional. Tak terkecuali investor India yang sangat berminat untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
“Karena itu, saya datang ke sini, untuk melihat situasi sekaligus melihat bagaimana kita bisa bekerjasama,” ungkapnya, usai bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/8).
Selain itu, kata Pradeep Kumar, kunjungannya juga untuk melihat dan mendengar lebih jauh dari Gubernur Jawa Tengah, perihal upaya penanganan pandemi Covid-19. Karena sejumlah pengusaha India memang sangat berminat untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
Menurutnya, ada banyak kesamaan antara India dengan Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Banyak perusahaan farmasi dan banyak produk herbal dari Jawa Tengah yang bisa dimanfaatkan untuk bahan obat- obatan, seperti jahe, kunyit, temulawak dan lainnya.
Sehingga ia menjadi duta untuk menjajaki potensi tersebut dan berharap kerjasama dengan Jawa Tengah ini juga bisa segera terealisasi. “Saat ini, sudah ada satu perusahaan obat asal India yang ada di Jawa Tengah, tepatnya di Semarang ini,” tegasnya.
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menyampaikan ketertarikan India untuk berinvestasi di Jawa Tengah. “Salah satu yang sudah siap untuk merealisasikannya adalah perusahaan obat,” ungkapnya.
Perusahaan tersebut tertarik untuk mencari informasi lebih banyak tentang wilayah di Jawa Tengah bagi pengembangan bisnisnya. Karena –ternyata-- juga sudah ada kerjasama dengan Biofarma.
Maka kalau investasi tersebut dikembangkan dan investor tersebut membuat pabrik baru di wilayah Jawa Tengah tentu sangat bagus. Karena Jawa Tengah memang terbuka dengan pengembangan investasi di daerahnya.
Gubernur juga mengaku, telah melihat ada keseriusan dari investor India untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Setidaknya itu sudah dipaparkan sendiri oleh Dubes India yang hari ini telah bertemu dengannya.
Bahkan Dubes India tersebut juga sudah paham beberapa kawasan industri yang saat ini sudah disiapkan guna menyambut investasi di Jawa Tengah tersebut.
“Pak Dubes India ternyata juga tahu kawasan industri Brebes, Kendal dan kawasan Industri di Batang yang baru saja kita siapkan. Mudah- mudahan ini bisa masuk apakah di Kendal atau Batang dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi,” tambahnya.
Gubernur juga menambahkan, kendati ini baru tawaran, tetapi ia langsung minta kepada dinas terkait menindaklanjuti. “Saya harapkan, ketertarikan berinvestasi dari para investor India tersebut bisa segera teralisasi,” tegasnya.
Selain soal investasi, lanjutnya, dalam pertemuan dengan Dubes India untuk Indoneia tersebut juga dibahas beberapa hal, termasuk masalah teknologi informasi, kesehatan, pendidikan dan juga pertanian.
Yang menarik, lanjut Ganjar, India dan Indonesia juga memiliki banyak kesamaan. Ternyata rempah- rempah yang banyak dihasilkan di Indonesia juga mirip dengan rempah- rempah yang populer di India.
Menurutnya, ini juga bisa menjadi peluang untuk mendukung kerjasama investasi dengan para investor India. “Sehingga, kalau produk pertanian herbal atau empon-empon bisa dikembangkan dan dikerjasamakan, tentu ini akan sangat menarik,” tegasnya.