Wagub Bali Tegaskan Protokol Pariwisata Siap Sambut Wisman
Bali selama ini dikenal sebagai destinasi wisata dunia yang utama.
REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan protokol tatanan kehidupan Bali era baru di sektor pariwisata yang mengatur secara rinci pengelolaan wisata dengan protokol kesehatan yang ketat, akan siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara.
"Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata sedang melakukan verifikasi pada usaha akomodasi, daerah tujuan wisata, transportasi, restoran, dan sebagainya yang telah memenuhi standar. Saya berharap Bali akan siap 100 persen sebelum dibukanya kembali pariwisata secara penuh awal bulan September nanti," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu dalam rapat sistem keamaan hotel bersama rombongan Direktur Pamovit Baharkam Mabes Polri Brigjen Pol Hari Prasodjo, M, di Denpasar, Rabu (5/8).
Cok Ace menambahkan, pemprov setempat berkomitmen penuh untuk melakukan berbagai upaya baik untuk mencegah penyebaran kasus positif Covid-19 maupun untuk meningkatkan rasio kesembuhan.
"Upaya pencegahan yang kita lakukan selama ini menunjukkan hasil yang membaik. Menurut data statistik Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali per tanggal 3 Agustus 2020 tingkat kesembuhan dari pasien positif Covid-19 di Provinsi Bali adalah 85,7 persen,” ujarnya dalam rapat yang turut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Putu Astawa, serta perwakilan dari asosiasi pariwisata di Bali.
Meskipun jumlah kasus positif di Bali masih bertambah, namun jumlah pasien sembuh terus meningkat. Kinerja ini didukung oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat lokal.
"Bali juga didukung oleh tenaga medis yang mumpuni dan fasilitas kesehatan yang memadai. Pemerintah menunjuk 14 RS rujukan di seluruh Bali dan 8 lab yang mampu untuk melakukan tes PCR/swab," ujarnya.
Pandemi Covid-19 menyebabkan Bali mengalami kerugian hingga Rp 9,7 triliun tiap bulannya sejak pandemi berlangsung. Sebagai daerah tujuan wisata utama, perekonomian Bali pun terkena dampaknya. "Bahkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis hingga 99,99 persen untuk Juni 2020," katanya.
Untuk itu, ia merasa inilah saatnya bagi Bali untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya membangun kembali perekonomian Bali, terutama pada sektor pariwisata sebagai 'leading sector' di Bali.
"Bali selama ini dikenal sebagai destinasi wisata dunia yang utama. Banyak sekali orang di luar sana yang rindu untuk merasakan kembali keindahan alam dan budaya Bali. Peluang ini dapat kita raih selama kita bisa memastikan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Bali mendapatkan perasaan aman dari risiko penyebaran Covid-19.
Sementara itu Brigjen Pol Hari Prasodjo menyatakan bahwa Kepolisian hadir dan mendukung penuh semua langkah pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 ini. "Di Polri energi juga sudah banyak diarahkan untuk penanganan pandemi ini, serta membantu untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan," ujarnya.
Mengenai tugas pokok dan fungsinya, Brigjen Pol Hari Prasodjo mengatakan jika bidangnya memang menangani pengamanan terhadap pariwisata.
Pihaknya pun menyambut baik rencana pemerintah untuk membuka pariwisata bagi wisatawan mancanegara pada 11 September 2020. "Ada empat wilayah yang akan dibuka yaitu Bali, Bintan, Belitung dan Banyuwangi. Saya sudah berkunjung dan mengecek kesiapan protokol kesehatan dan saya yakin persiapan di empat wilayah itu sudah optimal," ucapnya.
Ia juga mengapresiasi langkah-langkah Pemprov Bali dalam menangani pandemi Covid-19 selama ini. Hal itu menurutnya bisa dilihat dari tingkat kesembuhan yang tinggi serta tingkat kematian yang cukup rendah. "Hal ini tentu saja karena upaya bersama antara semua komponen, baik pemerintah maupun masyarakat juga. Kerja sama ini harus terus dijaga," ucapnya.