Jelang Mengaspal di Silverstone, Ini Tantangan Baru Hamilton

Hamilton telah memenangi tiga balapan terakhir dari empat

EPA-EFE/YOAN VALAT
Pembalap Mercedes asal Inggris Lewis Hamilton
Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, SILVERSTONE — Ban yang lebih lunak dan suhu udara yang lebih panas akan menjadi ujian baru bagi Lewis Hamilton di Sirkuit Silverstone akhir pekan ini.

Pebalap tim Mercedes itu pekan lalu menjuarai Grand Prix Britania di sirkuit bekas lapangan udara itu dengan tiga ban yang masih utuh di saat ban kiri depan mobilnya pecah di lap terakhir jelang finis.

Penyelesaian lomba yang dramatis itu datang setelah dia menjalani lebih dari tiga perempat jarak lomba dengan hanya satu set ban.

Pirelli, pemasok ban di F1, akan membawa kompon yang lebih lunak di grand prix yang menandai hari jadi ke-70 sejak grand prix pertama digelar di Silverstone pada 1950 silam.

"Satu tingkat lebih rendah akan menjadi tantangan bagi kami semua dan tak diragukan lagi akan membuat kami semua setidaknya dua kali pitstop," kata Hamilton seperti dikutip Reuters.

"Tentunya mobil kami jauh lebih cepat tahun ini, kami menggunakan ban yang sama dengan tahun lalu, mereka (Pirelli) tidak mampu mengembangkan ban yang lebih baik untuk mengatasi tekanan tahun ini, jadi ini akan menjadi tantangan yang serius, aku kira," kata pebalap yang kini unggul dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas dengan selisih 30 poin di puncak klasemen itu.

Bos tim Mercedes Toto Wolff akan mengantisipasi hal itu.

"Kondisi yang lebih panas membuat persaingan lebih ketat akhir pekan lalu dan ban yang lebih lunak berarti lebih banyak pitstop dan variabilitas strategi, jadi kami bisa menantikan pertarungan yang seru."

Hamilton telah memenangi tiga balapan terakhir dari empat yang telah dihelat di musim yang sempat tertunda pandemi COVID-19 itu.

Sang pebalap asal Inggris itu mengincar gelar ketujuhnya dan masih menjadi favorit juara tahun ini.

Jika ia finis podium akhir pekan nanti, maka Hamilton akan menyamai rekor 155 finis podium yang diraih legenda Ferrari Michael Schumacher.

Satu kemenangan lagi juga akan membuatnya berjarak tiga trofi juara grand prix dari rekor yang masih dipegang Schumacher sebanyak 91 kali.

Sementara Mercedes masih dominan dengan memenangi empat balapan musim ini, lewat Bottas yang mempersembahkan trofi di seri pembuka di Austria bulan lalu.

Mereka bisa saja kembali finis 1-2 pekan lalu jika Bottas tidak mengalami pecah ban dua lap jelang finis dan terlempar dari P2 ke P11.
 
Para rival pun mengakui jika mereka bakal kesulitan menyaingi Mercedes tahun ini.

"Mungkin kalian mendapat sepersepuluh (detik), atau satu setengah, OK kita lebih dekat, tapi itu tidak cukup dekat," kata pebalap Red Bull Max Verstappen.

"Kalian harus lebih realistis. Maksudku kalian boleh bermimpi dan berharap, tapi aku rasa lebih penting realistis karena itu lah bagaimana kalian bisa maju," kata sang pebalap Belanda yang finis runner-up pekan lalu.

Sementara Ferrari yang kecewa dengan paket mobil yang lamban tahun ini akan berharap kepada pebalap muda Monako Charles Leclerc untuk membuat hal yang seakan mustahil.

Leclerc sejauh ini mampu memaksimalkan potensi SF1000 dengan finis dua podium, sedangkan hasil terbaik rekan satu timnya, Sebastian Vettel di P6 ditambah dua kali finis P10.

Nico Hulkenberg akan menyiapkan dirinya untuk kesempatan kedua membalap bersama Racing Point musim ini sebagai pengganti Sergio Perez yang menjalani karantina karena positif COVID-19.

Pebalap Jerman itu gagal membalap untuk pertama kalinya sejak meninggalkan Renault musim lalu setelah mesin mobil RP20 mengalami masalah power unit di Silverstone pekan lalu.


sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler