UEA Kirim Bantuan 30 Ton Logistik Medis ke Lebanon
Bantuan logistik Medis UAE untuk Lebanon wujud solidaritas.
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (5/8) waktu setempat mengirim 30 ton bantuan logistic medis ke Lebanon menyusul terjadinya tragedi ledakan besar di pelabuhan Beirut yang menewaskan sedikitnya 113 jiwa.
Bantuan dikirim di bawah arahan Wakil Presiden sekaligus Perdana Menteri UEA Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
Bantuan itu meliputi obat-obatan dan persediaan medis. Langkah ini mencerminkan bentuk solidaritas UEA terhadap Lebanon, sebagaimana dilansir di Khaleej Times, Kamis (6/8).
Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional, Reem binti Ebrahim Al Hashimy, mengatakan langkah cepat ini mencerminkan ketajaman kepemimpinan UEA untuk mendukung saudara-saudaranya dalam keadaan sulit dan membantu mereka yang membutuhkan. Dia juga menekankan adanya sikap solidaritas UEA untuk Lebanon.
"Komitmen UEA untuk memberikan berbagai bentuk dukungan dalam situasi seperti itu menggarisbawahi solidaritas kami dengan semua negara persaudaraan dan sahabat di saat krisis," kata dia.
Al-Hashimy menambahkan, UEA tentu ingin melakukan upaya bersama untuk mengurangi tantangan yang muncul akibat ledakan besar yang terjadi di Beirut. "Kami akan bekerja untuk menilai situasi tersebut untuk mengevaluasi bantuan apa saja yang diperlukan dan bisa kami berikan," tutur dia.
Berbagai negara terutama di Timur Tengah mengulurkan tangan untuk Lebanon setelah terjadi ledakan besar di sebuah gudang di pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) lalu. Raja Arab Saudi, Raja Salman Bin Abdul Aziz telah memerintahkan agar bantuan kemanusiaan segera dikirim ke Lebanon.
"Kementerian Luar Negeri Saudi mengumumkan niat pemerintah Arab Saudi untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang mendesak melalui Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan King Salman kepada orang-orang Lebanon yang terdampak bencana itu," bunyi pernyataan itu dilansir di Saudi Gazette, Kamis (6/8).
KSrelief melalui lembaga afiliasinya pun segera melakukan langkah. Sejumlah lembaga medis, yang dibiayai KSrelief di seluruh wilayah Lebanon, bergegas menyediakan layanan darurat dan ambulans bagi mereka yang terkena tragedi tersebut.
Tim ambulans dari Subl Al-Salam Society, afiliasi dari KSrelief, datang dari Lebanon utara ke Beirut untuk membantu mengangkut orang yang terluka ke rumah sakit.
Tim medis dari Al-Amal Medical Center, afiliasi lain dari KSrelief di Arsal, juga ikut dalam misi evakuasi medis, menyediakan layanan medis darurat dan layanan perawatan kesehatan di Beirut.
Menurut Dewan Nasional untuk Penelitian Ilmiah Lebanon, sebuah gudang yang mengandung amonium nitrat, bahan yang sangat eksplosif digunakan untuk pupuk, adalah sumber insiden tersebut.
Dewan Pertahanan Tertinggi Libanon telah menyatakan keadaan darurat selama dua pekan ke depan dan bersumpah menyelidiki insiden tersebut dan memberi kompensasi kepada para korban.