Jenazah Sahabat Hanzhalah Dimandikan Malaikat di Perang Uhud

Sahabat Hanzhalah dimandikan para malaikat usai syahid di Perang Uhud.

Republika/Fitriyan Zamzami
Sahabat Hanzhalah dimandikan para malaikat usai syahid di Perang Uhud. Peziarah mengunjungi Bukit Rumat di Kompleks Syuhada Uhud, Madinah, Senin (10/9).
Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Hanzhalah RA merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang mati syahid dalam Perang Uhud.  

Baca Juga


Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhail Al-A’mal mengisahkan, pada mulanya Hanzhalah tidak ikut bertempur dalam perang uhud. 

Alasan Hanzhalah tak ikut perang ke Uhud, karena menurut riwayat, ia baru saja melangsungkan pernikahannya dan mengumpuli istrinya malam itu. "Ketika ia baru saja duduk untuk mandi dan baru membasuh kepalanya, tiba-tiba terdengar kabar kekalahan kaum Muslimin," katanya.

Syekh Maulana menceritakan, karena tidak tahan mendengar kekalahan pasukan Muslim, ia langsung menghunus pedangnya bergegas menuju pertempuran yang sedang berlangsung di Uhud. Hanzhalah langsung bergabung dengan sahabat lain menyerang pasukan kaum kafir. 

Namun, Hanzhalah Allah SWT panggil dan mendapatkan takdir wafat, dalam keadaan seperti itu (junub). Hanzhalah gugur sebagai syahid di perang uhud.

Dalam syariat memang orang yang mati syahid bisa langsung dimakamkan tanpa harus dimandikan, kecuali jika ia dalam keadaan junub. Karena para sahabat radhiallahu anhum tidak mengetahui Hanzhalah dalam keadaan junub maka mereka akan langsung menguburkannya tanpa dimandikan.  

Baru saja jenazah akan dikuburkan Baginda Nabi SAW bersabda: 

هذه الملائكة تغسل حنظلة بن أبي عامر من الجنابه  "Saya melihat para malaikat sedang memandikan jenazah Hanzhalah." 

Abu Sa'id Sai'di, RA berkata, "Ketika Baginda Rasulullah SAW berkata demikian, aku pergi melihat jenazahya. Kulihat bulir-bulir air bekas mandi menetes dari kepala Hanzhalah. Sepulang dari pertempuran, Baginda Rasulullah SAW memastikan lagi dari keluarganya dan memang ternyata Hanzhalah pergi ke medan perang dalam keadaan tanpa mandi junub." Atas peristiwa inilah Hanzhalah dikenal dengan julukan ghasil al-malaikat, atau yang dimandikan malaikat.

Faidah dari kisah ini kata Syekh Maulana adalah teladan keberanian yang sangat tinggi dari sahabat. Seseorang pemberani sulit untuk menunda niatnya, berjihad sehingga ia tidak sampai menyelesaikan mandinya junubnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler