Mahasiswa Muslim Nigeria Desak Pembunuhan di Kaduna Disetop
Aksi kerusuhan dan pembunuhan di Kaduna masih kerap terjadi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perwakilan Komunitas Mahasiswa Muslim Nigeria (MSSN) Miftahudeen Thann meminta semua pihak menghentikan aksi pembunuhan di wilayah selatan Kaduna. MSSN baru-baru ini mengambil sikap atas berbagai permasalahan nasional Nigeria.
Thanni meminta pemerintah melakukan segala cara agar pembantaian di Kaduna bisa berhenti secepatnya. Ia juga mengarahkan gabungan staf akademik kampus (ASUU) dan pemerintah federal berkomunikasi demi mencapai konsensus terkait kelanjutan pendidikan di sana.
Kedua pihak berselisih paham soal sistem informasi personel dan integrasi gaji (IPPIS). MSSN menyayangkan kontroversi itu karena justru melemahkan reformasi sektor pendidikan. Padahal MSSN berharap pendidikan ialah jalan keluar dari kemiskinan dan kesengsaran.
"Akan sangat tidak adil bahwa masalah itu mempengaruhi jutaan pelajar Nigeria yang ingin kembali sekolah di masa akhir lockdown akibat virus corona," kata Thanni dilansir dari Guardian Nigeria pada Rabu (19/8).
Kaduna diketahui telah lama menjadi pusat kerusuhan yang mematikan. Penyebab konflik dipicu ketegangan etnis dan agama yang sudah berlangsung lama, serta kekerasan terkait pemilu. Kubu yang bersitegang di antaranya ialah komunitas etnis Adara Kristen dan etnis Muslim Fulani.