Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Rampung Akhir 2020
Dua flyover di Jaksel itu diprediksi rampung dan bisa digunakan akhir tahun ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan flyover Lenteng Agung, Jakarta Selatan diklaim telah mencapai 81,1 persen. Sementara pembangunan flyover Tanjung Barat telah 69,6 persen. Dinas Bina Marga DKI Jakarta memperkirakan akhir tahun 2020 dua Flyover tersebut rampung dan mulai digunakan.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pekerjaan struktur atas flyover Lenteng Agung sudah selesai dikerjakan seluruhnya. Kemudian, struktur pelat lantai sebagai sarana kendaraan lewat telah selesai tersambungkan seluruhnya baik putaran utara ke utara maupun sebaliknya. "Prediksi kami kedua flyover ini bisa selesai akhir tahun 2020," ujar Hari, Senin (24/8).
Hari menuturkan, untuk progres pembangunan flyover Lenteng Agung saat ini sedang dikerjakan pagar flyover atau parapet sebagai pengaman kendaraan, dan juga penataan taman di bawah flyover termasuk di dalamnya penataan lanskap agar terlihat indah dan menarik nantinya. "Juga tersisa pekerjaan JPO di mana pekerjaan ini menunggu pembebasan lahan untuk penempatan kaki JPO-nya," ungkap.
Menurutnya, realisasi pengerjaan flyover Tanjung Barat sedang persiapan untuk pekerjaan penempatan balok jembatan yang menyeberangi rel kereta api. Paralel dengan itu, sedang dikerjakan pelat lantai kendaraan berbarengan dengan pekerjaan pagar atau parapet dan pekerjaan penataan drainase saluran.
Sebelumnya Kepala Suku Dinas Bina Marga Kota Jakarta Selatan Heru Suwondo mengatakan fly over Lenteng Agung dan Tanjung Barat sesuai rencana sehingga diperkirakan selesai tepat waktu pada akhir 2020. "Kami sudah lakukan pengecekan, untuk melihat progres pekerjaannya sudah berjalan sesuai rencana," kata Heru.
Dua pengerjaan jalan layang Lenteng Agung dan jalan layang Tanjung Barat telah dimulai sejak akhir 2019.
Jalan layang Lenteng Agung dengan total anggaran Rp143,5 miliar memiliki panjang total 880 meter, dengan pembagian, sisi barat di seberang kampus IISIP sepanjang 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Sedangkan jalan layang Tanjung Barat memiliki total panjang 1.120 meter dengan rincian sisi selatan sepanjang 470 meter, sisi utara memiliki panjang 580 meter dengan lebar sekitar delapan meter dan tinggi masing-masing sisi 6,5 meter.
Pembangunan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat bertujuan mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut karena adanya perlintasan sebidang rel kereta api. Dengan dibangunnya dua flyover ini kendaraan tidak perlu lagi menyeberang atau berbelok di atas perlintasan.