Delapan Dokter di Lampung Terpapar Covid-19

Para dokter tersebut tertular saat menjalankan tugas medisnya.

Antara/Wahyu Putro A
Seorang dokter yang mengenakan alat pelindung diri (APD) memberikan penjelasan sebelum melakukan vaksinasi kepada anak (ilustrasi)
Rep: Mursalin Yasland Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana menyatakan, sampai Senin (31/8), sudah delapan orang dokter terpapar positif Covid-19. Para dokter tersebut tertular saat menjalankan tugas medisnya.

Baca Juga


“Sampai hari ini, sudah ada delapan dokter terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Reihana di Bandar Lampung, Senin (31/8).

Delapan dokter tersebut, ujar dia, tertular virus corona saat berada di rumah dan juga berpraktik di tempat praktik. Dokter yang terkonfirmasi positif tersebut langsung melakukan isolasi mandiri dan saat ini sudah sembuh.

Menurut dia, masyarakat hendaknya berlaku dan berkata jujur saat berobat ke dokter yang sedang praktik. Pasalnya, masyarakat yang berobat bila tidak jujur terhadap penyakitnya, maka tenaga kesehatan rawan tertular penyakit, meskipun sudah menggunakan alat pelindung diri (APD).

“Saya berharap masyarakat untuk jujur bisa berobat ke dokter. Tenaga kesehatan rentan tertular walaupun sudah menggunakan APD,” ujar Reihana yang juga kepala Dinas Kesehatan Lampung.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (ID) Kota Bandar Lampung dr Aditya M Biomed mengatakan, masyarakat tidak boleh terlena dengan kondisi Provinsi Lampung sudah masuk kategori risiko rendah Covid-19, berdasarkan hasil peta epidemiologi yang dilansir laman www.covid19.go.id.

Menurut dia, selama ini masih ada penambahan pasien positif Covid-19 di Lampung. Artinya, Provinsi Lampung terjadi penambahan pasien baru, sehingga masih tetap berisiko. “Saya rasa jangan terkecoh, dan tetap terus waspada,” katanya.

Dia mengatakan, semua daerah masih terpapar Covid-19. Beberapa daerah masih rawan Covid-19 dan mulai menghadapi kejadian yang luar biasa. Selain itu, penyebaran Covid-19 sudah tidak dapat dideteksi lagi, karena kebanyakan pasien positif orang tanpa gejala.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler