Sidebar

Arab Saudi Bangun Pusat Pengembangan Bahasa Arab

Thursday, 03 Sep 2020 14:46 WIB
Arab Saudi Bangun Pusat Pengembangan Bahasa Arab. Foto ilustrasi: Sekolah di Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH—Kabinet Saudi pada hari Selasa menyetujui rencana untuk membangun King Salman International Complex for Arabic Languange. Ini adalah bagian dari inisiatif luas Kerajaan untuk mempromosikan bahasa Arab.

Kompleks yang direncanakan akan mencakup area mulai dari publikasi hingga kegiatan penelitian, serta aplikasi AI, menyelenggarakan acara dan konferensi, mendirikan pusat pengajaran bahasa Arab, pengenalan sistem pengujian bahasa Arab yang komprehensif, dan kampanye media.

Proyek ini akan menargetkan akademisi berbahasa Arab yang berspesialisasi dalam seni, politik, teknologi, pendidikan, dan pembuat konten, serta mereka yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa kedua.

Menteri Kebudayaan Saudi Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan mengatakan kompleks itu akan menjadi komunitas global untuk melayani bahasa Arab dan mendukung aplikasi linguistik modernnya.  Ini juga akan menunjukkan keinginan Kerajaan untuk melayani bahasa Al-Qur'an, tambahnya.

Ada 1,8 miliar Muslim di dunia yang membaca Al-Qur'an dan memahami fonetik bahasa Arab. Dengan perkiraan 422 juta penutur, bahasa Arab adalah bahasa kelima yang paling banyak digunakan di dunia. Ada 26 negara di mana bahasa Arab diakui oleh pemerintah sebagai bahasa resmi, dengan 18 di antaranya sebagai bahasa pertama mereka.

Proyek ini bertujuan untuk menyoroti posisi bahasa Semit ini, dan mengaktifkan perannya secara regional dan global. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan identitas budaya Arab, dan kegiatannya akan mencakup aplikasi, produk, dan penelitian linguistik pendukung di Kerajaan serta dunia Arab dan Islam.

Menurut Dr. Omar Al-Mahmoud, profesor retorika dan kritik sastra di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, proyek ini dapat membantu memperluas jangkauan bahasa Arab di seluruh dunia Muslim.

"Ini adalah salah satu alat komunikasi dan pemulihan hubungan yang paling penting antara Muslim," kata Al-Mahmoud yang dikutip di Arab News, Kamis (3/9).

Dia mengatakan para akademisi dan mereka yang tertarik dengan bahasa Arab menyambut baik keputusan tersebut, karena itu akan membantu memulihkan peran budaya yang bergengsi dan kuat dari bahasa tersebut.  

"Ini akan memberi dorongan ... dan membantu penyebarannya," tambah Al-Mahmoud.

Duta Besar China Chen Weiqing mengatakan di Twitter: “Saya mengucapkan selamat atas pendirian Kompleks Internasional Raja Salman untuk Bahasa Arab di tempat kelahiran bahasa Arab.  Sejarah pengajaran bahasa Arab di universitas China dimulai sejak 70 tahun yang lalu.”

"Kami akan melanjutkan pertukaran bahasa, budaya dan pendidikan serta kerja sama dengan Kerajaan, sehingga orang-orang kami, terutama kaum muda, mewarisi persahabatan tradisional kami dan menciptakan masa depan bersama kami,” ujarnya menambahkan.

Visi budaya Arab Saudi mencakup penekanan besar pada pertukaran budaya internasional melalui kemitraan internasional.

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya