Cabup Gunungkidul Daftar ke KPU dengan Berlari

Berlari secara filosofis adalah untuk mengejar ketertinggalan.

Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)
Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Pasangan calon bupati dan wakil bupati Mayor Sunaryanto-Heri Susanto yang diusung Golkar, PKB dan didukung Perindo dan beberapa parpol nonparlemen mendaftarkan diri ke KPU Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Ahad (6/9). Perwira menengah yang berdinas di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) ini memilih berlari dari kediaman menuju kantor KPU Gunungkidul.


Seperti dalam rilis yang diterima Republika, sebelum berangkat ke KPU Gunungkidul, Sunaryanto bersama sang istri Diah Purwanti menyempatkan diri pamit kepada kedua orang tuanya. Mbah Gijo dan Mbah Welas. Dengan menepuk bahu, keduanya memberikan restu kepada anak pertamanya itu untuk mengabdikan diri bagi Gunungkidul Handayani. "Saya restui perjuanganmu mugi Allah SWT meridhai. Aamiin," ucap Mbah Gijo.

Bagi Sunaryanto, restu kedua orang tua, terutama ibu adalah kekuatan luar biasa untuk mulai perjalanan pengabdian di bumi Handayani. Slogan Handayani Dharmaning Pertiwi dipegang erat. Segala potensi kekuatan yang dimiliki Gunungkidul harus dikelola maksimal. Menurut dia, slogan yang diusung bukan lagi membangun Gunungkidul, namun saatnya Gunungkidul membangun. 

Dia menyebut, slogan tersebut menunjukkan semua warga Gunungkidul terlibat segala potensi dilibatkan untuk bangkit dari ketertinggalan. "Maju menjadi kabupaten yang diperhitungkan dikancah nasional dan internasional baik dari sumber daya manusia, budaya pariwisata dan lain sebagainya," kata Sunaryanto.

Sunaryanto memilih berlari bukan tanpa alasan. Pertama di dalam situasi pandemi Covid-19, ia mengingatkan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan. Kemudian secara filosofi, sambung dia, hal itu untuk mengejar ketertinggalan tidak bisa hanya dengan jalan santai, namun harus lari kencang menggapai harapan. 

"Kita tahu kondisi alam Gunungkidul yang seperti ini, kondisi masyarakat dengan upah minimum kabupaten terendah di DIY. Bukan waktunya kita santai, namun kita harus berlari mengejar ketertinggalan," ucap Sunaryanto. 

Selepas zuhur, Sunaryanto membuktikan janjinya. Anak petani asal Kwarasan Wetan, Desa Kedung Keris ini mulai menjejakkan langkah berlari menuju KPU Gunungkidul. Ribuan warga yang mengikuti maupun memberi dukungan di pinggir jalan mengelu-elukan tokoh muda  ini untuk bisa melanjutkan estafet pembangunan yang dilakukan Badingah. Jaringan di tingkat nasional sudah disiapkan untuk menjadikan Gunungkidul lebih maju dan makmur. 

Sesampai di Kantor KPU Gunungkidul, Sunaryanto langsung disambut calon wakil bupati Heri Susanto bersama Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman serta ketua tim kampanye Heri Nugroho yang juga ketua DPD Golkar Gunungkidul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler