Miliarder Jepang Kehilangan Rp610 M dari Saham, Kok Bisa?

Miliarder Jepang Kehilangan Rp610 M dari Saham, Kok Bisa?

Miliarder Jepang Kehilangan Rp610 M dari Saham, Kok Bisa?. (FOTO: BBC)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta


Seorang miliarder Jepang, Yusaku Maezawa berkicau di Twitter bahwa ia telah kehilangan 4,4 miliar yen (Rp610 miliar). Hal ini karena ia memperdagangkan saham di tengah perubahan volatilitas yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

Dalam tweet berjudul "Deep Regrets" sebagaimana dilansir dari Straits Times di Jakarta, Selasa (8/9/2020) Yusaku Maezawa, pendiri ritel fashion online Zozo Inc, mengatakan dia kehilangan uang melalui perdagangan harian dalam sebuah praktik yang gagal ia kuasai. Dia menyesal atas kerugian itu dan berjanji untuk memulihkannya melalui bisnisnya.

Baca Juga: Dapat Rp23 T, Maskapai Miliarder Ini PHK Lagi 1.150 Karyawan

"Saya dibutakan oleh perubahan pasar yang didorong oleh virus dan kehilangan 4,4 miliar yen melalui perdagangan saham jangka pendek yang berulang-ulang, sesuatu yang belum saya ketahui," kata Maezawa dalam tweet hari Minggu lalu.

"Dengan 4,4 miliar yen, berapa banyak orang yang bisa mendapatkan uang itu dan diselamatkan? Penyesalan ini tidak ada akhirnya." tambahnya lagi.

Maezawa merupakan miliarder yang dicatat Bloomberg memiliki total kekayaan USD3,5 miliar (Rp51 triliun). Ia terkenal aktif di Twitter, seperti awal tahun ini ia mengaku mencari wanita untuk mendampinginya dalam perjalanan ke bulan dengan roket Elon Musk pada tahun 2023 mendatang. Namun, rencana itu dibatalkan setelah menghadapi reaksi keras atas proses tersebut.

Mengenai kerugian yang ia alami, para pengikutnya di Twitter menunjukkan tanggapan simpati. Tak sedikit juga yang tercengang dengan jumlah kerugian tersebut.

Lihat Artikel Asli
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler