Muhammad SAW Terlahir Yatim, Siapa Tanggung Nafkah Beliau?

Muhammad SAW terlahir sebagai yatim dan diasuh kakek beliau.

wikipedia
Muhammad SAW terlahir sebagai yatim dan diasuh kakek beliau. Ilustrasi Muhammad SAW.
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebelum tiba pada masa kelahiran, ayah Muhammad SAW meninggal dunia. Muhammad SAW pun menjadi yatim sejak di dalam kandungan, lantas siapa yang membiayai biaya persalinan ibunya?

Baca Juga


 

Dalam buku Harta Nabi karya Abdul Fattah As-Saman dijelaskan, kakek Nabi, Abdul Muthalib, yang merasa bahagia atas kelahiran cucunya itu mengadakan walimah aqiqah. Caranya dengan memberikan makan kepada orang-orang dan juga binatang-binatang.

 

Ketika Nabi lahir, Abdul Muthalib menjenguknya, menggendongnya, dan menciumnya. Setelah itu Muhammad SAW dibawa ke Abu Thalib dan diserahkan kepadanya seraya berkata: “Dia adalah titipanku kepadamu. Agar putraku ini berguna,”.

 

Setelah itu, Abdul Muthalib memerintahkan penyembelihan kambing-kambing. Kambing-kambing itu pun disembelih lalu dipergunakan untuk menjamu penduduk Makkah selama tiga hari. Kemudian menyembelih beberapa kambing lagi untuk dibagikan kepada setiap Syi’bi di Makkah. Di mana tiada seorang pun dihalangi untuk makan. Begitu juga dengan binatang buas dan burung-burung.

 

Pada dasarnya, kelahiran Muhammad SAW di tengah-tengah keluarga terhormat hingga membentangkan jalan kepada beliau menjadi sosok yang mulia. Di mana kelak, perkataannya dipatuhi dan permintaannya dikabulkan langsung oleh Allah SWT.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler