Gejala Happy Hypoxia Baru Terasa Saat Sudah Pneumonia Berat

Warga diserukan untuk mewaspadai kasus happy hypoxia.

www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi). Happy hypoxia merupakan kondisi kurangnya kadar oksigen dalam darah, namun tidak disertai dengan keluhan atau gejala apapun pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Malang, Jawa Timur menyatakan bahwa belum ada kasus happy hypoxia alias silent hypoxemia pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Meski demikian, warga harus mewaspadai kondisi tersebut.

"Semoga tidak terjadi, karena mobilitas warga Kota Malang juga tinggi. Untuk itu, masyarakat juga harus waspada," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Malang dr Husnul Muarif, di Kota Malang, Sabtu.

Husnul menjelaskan, happy hypoxia merupakan kondisi kurangnya kadar oksigen dalam darah, namun tidak disertai dengan keluhan atau gejala apapun pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dalam beberapa kasus, pasien terlihat dalam kondisi baik-baik saja dan sedikit mengalami sesak napas, meskipun level saturasi oksigen sekitar 70 hingga 80 persen.

Baca Juga


Gejala hipoksia baru dirasakan setelah pasien mengalami pneumonia berat. Dalam kasus konfirmasi positif Covid-19, menurut Husnul, pasien memiliki beberapa kategori, mulai dari gejala ringan, sedang, berat, hingga kritis. Umumnya, pasien Covid-19 memiliki gejala pneumonia atau radang paru.

"Dilihat dari kata, "happy" itu bahagia, "hypoxia" itu kekurangan oksigen. Ini salah satu manifestasi dari Covid-19, namun orang merasa tidak ada gejala," jelas Husnul yang juga merupakan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang itu.

Husnul menjelaskan, kondisi happy hypoxia berbeda dengan pneumonia atau radang paru-paru pada pasien positif Covid-19. Happy hypoxia tidak menyebabkan keluhan apapun dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Husnul mengatakan, pasien dengan happy hypoxia bisa tetap beraktivitas seperti biasa. Namun, secara tiba-tiba kebutuhan oksigen dari seseorang akan terhambat.

"Tidak tersuplainya oksigen ini salah satu hal yang diakibatkan paparan Covid-19," ujar Husnul.

Sementara itu, kasus Covid-19 dengan pneumonia bisa terdeteksi karena ada gejala yang dirasakan oleh pasien. Beberapa gejala pneumonia antara lain adalah demam, batuk, sesak napas, nyeri dada ketika menarik napas atau batuk, selera makan menurun, lemas, dan detak jantung meningkat.

"Kalau pneumonia jelas ada keluhannya, ada gejalanya di saluran pernapasan, pasti itu," ujar Husnul.

Hingga saat ini, di Kota Malang tercatat ada 1.590 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak 144 orang dilaporkan meninggal dunia, 1.048 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan.


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler