Jenazah Positif Covid Dimandikan Keluarga di Cilacap

Insiden memandikan jenazah covid ini membuat Dinkes lakukan tracing warga yang hadir.

Antara/Syifa Yulinnas
Petugas medis membawa jenazah pasien COVID-19 saat proses pemakaman (ilustrasi)
Rep: Eko Widiyatno Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Insiden terkait Covid 19, terjadi di Kroya Kabupaten Cilacap. Seorang pasien laki-laki yang positif Covid yang meninggal dunia di rumah sakit, dimandikan dan dishalatkan keluarga di rumahnya.

Baca Juga


Menyusul kejadian ini, Dinkes Cilacap telah melakukan tracing pada seluruh warga yang melakukan kontak langsung dengan jenazah. "Besok akan disemprot disinfektan. Sedangkan warga yang diketahui melakukan kontak erat, kita lakukan swab," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, Ahad (20/9).

Dia menyebutkan, pasien tersebut meninggal saat dirawat di RS di Kabupaten Banyumas. Saat itu, petugas RS yang merawat sudah mencurigai korban terjangkit Covid 19, sehingga dilakukan swab. "Namun sebelum hasil swab keluar, pasien tersebut meninggal dunia," jelasnya. 

Pasien diketahui masuk rumah sakit pada 16 September, dan meninggal tidak lama kemudian. Sedangkan swab, baru keluar pada Sabtu (19/9). Dokter Pramesti juga menyatakan, saat pasien tersebut meninggal, pihak rumah sakit sebenarnya sudah melakukan penatalaksanaan jenazah dengan menggunakan protokol pasien Covid 19. Pada pihak keluarga juga sudah disampaikan agar jenazah langsung dimakamkan.

Namun oleh pihak keluarga, ambulans jenazah yang mengantar diminta membawa jenazah ke rumah keluarga pasien. Di rumah keluarga pasien tersebut, jenazah yang sudah dimasukkan dalam peti, dibuka kembali untuk dimandikan dan disholatkan sebelum kemudian dimakamkan.

Menyikapi kejadian ini, dr Pramesti menyatakan, pihaknya telah melakukan tracking dan tracing terhadap siapa saja yang telah melakukan kontak dengan jenazah. "Kita sudah memiliki data siapa saja yang menyentuh jenazah atau berdekatan dengan jenazah," jelasnya.

Untuk sementara, dia menyebutkan, ada 20 orang yang terdata telah melakukan kontak dengan jenazah. "Mungkin saja jumlahnya bertambah. Besok akan kita swab semua," katanya.

Selain swab, dr Pramesti menyatakan, pihaknya akan melakukan penyemprotan desinfektan di rumah duka. Tidak hanya di lokasi tempat memandikan jenazah, tapi juga di seluruh rumah pasien. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler