Penikam Pengurus Masjid Toronto Mengikuti Grup Nazi Daring
Penikam pengurus masjid sudah lama mengikuti kelompok Nazi tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Pria yang menikam pengurus Masjid Toronto, Kanada hingga tewas tergabung dalam kelompok neo-Nazi. Hal itu berdasarkan pelacakan daring yang dilakukan oleh sebuah organisasi.
Guilherme "William" Von Neutegem (34 tahun) didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama yang dilakukan terhadap Mohamed Aslim Zafis. Kala itu, Zafis (58 tahun) sedang duduk di luar masjid. Ia bertugas mengawasi protokol kesehatan jamaah yang masuk masjid. Zafis dikenal dengan sosok yang baik dan lemah lembut, selalu membagikan makanan bagi mereka yang tengah kelaparan.
Atas perbuatannya, Von Neutegem ditangkap beberapa hari setelah polisi merilis gambar yang diambil dari rekaman CCTV. Usai penangkapan itu, banyak informasi bermunculan terkait aktivitas daringnya. Menurut Canadian Anti-Hate Network, sebuah organisasi nirlaba yang memerangi kelompok pembenci, Von Neutegem ternyata mengikuti kelompok pembenci yang didirikan di Inggris secara daring.
CBC News sudah mengetahui nama kelompok pembenci tersebut. Tapi memilih tidak mempublikasikan guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Direktur Eksekutif Canadian Anti-Hate Network, Evan Balgord, menjelaskan kelompok Von Neutegem yang terkait dengan pemujaan setan neo-Nazi. "Itu semua adalah hal terburuk yang mungkin bisa Anda pikirkan. Mereka sangat rasialis, mereka menyembah Hitler sebagai sosok tuhan,” kata Evan, dilansir di CBC News, Selasa (22/9).
Organisasi lain, Anti-Kebencian Inggris, Hope Not Hate mengatakan keyakinan kelompok Von Neutegem melibatkan pemusnahan peradaban yang diikuti oleh kekerasan ekstrem, penyerangan masif, dan penyerangan seksual. Balgord menyebut meski dia tidak bisa memastikan Von Neutegem adalah anggota kelompok pembenci itu, unggahan di media sosialnya tampak menunjukkan informasi terkait kelompok tersebut.
CBC News telah mengonfirmasi Von Neutegem setidaknya mengikuti satu kelompok yang didirikan di Inggris di Facebook. Von Neutegem juga mengunggah simbol Nazi di akun Instagram-nya.
"Karena banyaknya unggahan dia di media sosial dan pengetahuannya yang sangat spesifik tentang kelompok itu, kami dapat mengatakan dia orang yang sangat berpengalaman dan sudah lama bergabung di kelompok itu," ujar Evan.
Unggahan Von Neutegem di media sosial juga menyertakan penggunaan istilah, simbol, dan video yang digunakan dalam kelompok itu. Setelah penangkapannya, polisi Toronto tidak memberikan informasi rinci tentang kehadiran Von Neutegem di pengadilan.
Hingga saat ini, belum diketahui juga apakah dia telah menyewa pengacara. Namun, yang pasti dia dijadwalkan hadir di pengadilan pada 25 September nanti.
Polisi enggan berkomentar mengenai unggahan Von Neutegem di media sosial. CBC News juga telah menghubungi kepolisian, Royal Canadian Mounted Police (RCMP) untuk mengecek terkait kelompok Von Neutegem.
Peringatan atas kematian Zafis diadakan oleh Organisasi Muslim Internasional Masjid di Etobicoke pada Jumat tepat saat Zafis dibunuh lebih dari satu pekan lalu. Acara itu dihadiri oleh beberapa pemimpin komunitas dan pemimpin agama dari semua kalangan. Mereka berbicara mengenai unggahan Von Neutegem di sosial media dan meminta polisi menyelidiki kematian Zafis karena diaggap sebagai kejahatan rasial.
Salah seorang dari World Sikh Organization (WSO), Amanpreet Grewal mengakatan kejahatan rasial memang kurang mendapat perhatian. "Kami tahu ada ketakutan tersendiri dalam komunitas kami," ujar Grewal.
Polisi menyebut meski penyelidikan masih dalam tahap awal, mereka melihat penikaman yang diterima Zafis kemungkinan merupakan tindakan yang didukung rasa kebencian. "Kami terus melihat itu dalam proses penyelidikan dan kami tidak akan meninggalkan hal yang terlewat selama proses penyelidikan," kata Polisi Toronto Ron Taverner.
https://www.cbc.ca/news/canada/toronto/mosque-stabbing-suspect-1.5732078?cmp=rss