Pemkot Tangerang Antisipasi Banjir di Tengah Pandemi
Pemkot Tangerang juga melakukan pengerukan lumpur di setiap saluran penghambat.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi banjir. Mengingat hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah harus waspada terhadap potensi hujan lebat, termasuk wilayah Kota Tangerang.
Langkah-langkah antisipasi tersebut di antaranya melakukan pengecekan pada tandon-tandon air di sejumlah titik yang berpotensi banjir. Selain itu, Pemkot Tangerang juga melakukan pengerukan lumpur di setiap saluran yang mengakibatkan terhambatnya aliran air.
"Dinas PUPR sedang melakukan pengerukan secara masif di setiap saluran, embung serta kali, ada 15 lokasi embung dan kali sepanjang 1.500 meter," ujar Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Senin (28/9).
Arief menambahkan, pompa banjir berskala perumahan maupun skala kawasan juga ditambah guna mengantisipasi adanya banjir. Jumlahnya saat ini mencapai 273 unit, meningkat 74 unit dari sebelumnya sebanyak 199 unit.
Diakuinya, di tengah pandemi, dampak banjir akan menjadi sangat berat bagi masyarakat. Pasalnya, banjir akan menurunkan kemampuan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. "Antisipasi sebelum terjadinya banjir sangat diperlukan, terutama sistem peringatan dini dan pola penanganan," terang Arief.
Oleh karena itu, Arief memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang agar membuat skenario jika terjadi banjir di tengah pandemi sebagai langkah antisipasi. "Nanti BPBD akan buat SOP-nya terkait antisipasi penanggulangan banjir di tengah pandemi. Sekaligus lakukan simulasi di titik-titik yang berpotensi banjir," jelasnya.
Untuk diketahui, BPBD Kota Tangerang telah membentuk Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) Kota Tangerang. Tim ini melibatkan sebagian besar Polres Metro Tangerang, OPD Pemkot Tangerang, BMKG, PMI dan organisasi lainnya.