Tepis Kecemasan Lewat Penguatan Iman

Allah SWT memberi jaminan bagi hamba-Nya yang masih ada keimanan dalam hatinya.

Thoudy Badai/Republika
Berdzikir (ilustrasi). Menepis gelisah di hati bisa dilakukan dengan menguatkan iman melalui amal shalih seperti berzikir.
Rep: Wahyu Suryana Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Majelis Syuro DPP ODOJ, Ustazah Rochma Yulika mengatakan, menjalani hidup harus berpedoman ke Alquran. Sebab, tidak ada satu bencana yang terjadi di bumi atau yang menimpa diri kita melainkan tertulis dalam lauhul mahfuz.

"Kami jelaskan supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu," kata Ustazah Rochma, menyitir Alquran surat Al Hadid ayat 21-22, saat mengisi kajian yang digelar LDK FTI Universitas Islam Indonesia (UII).

Ia menilai, ayat-ayat itu mengandung hikmah jika kita tidak boleh terlarut dalam suatu kesedihan dan jangan terlalu berbangga dengan kesenangan. Sebab, Ustazah Rochma mengingatkan, semua sudah diatur dalam suratan yang dibuat Allah SWT.

Ustazah Rochma melanjutkan, kebahagiaan dan kesedihan bisa dibatasi dengan sabar dan syukur. Batasi kesedihan bisa bersyukur masih diberi musibah yang tidak lebih berat dari musibah orang lain dan mengingat nikmat yang diberikan sebelumnya.

Artinya, tidak hanya nikmat harta, melainkan nikmat kesehatan, nikmat iman, dan lain-lain. Selain itu, lengkapi sabar dengan syukur. Itu penting karena Allah SWT tahu yang terbaik bagi makhluk-Nya dan perlu diingat semua atas kehendak Allah SWT.

"Kenikmatan Allah SWT sangat lebih banyak daripada kesulitan yang ada dalam diri kita," ujar Ustazah Rochma.

Terlebih, lanjut dia, orang masuk surga belum tentu karena amal saja tapi bisa karena ujian berat dan ujian yang dirasa. Sebab, hati manusia menghayati kesedihan cenderung dramatis, tapi menghayati kenikmatan jarang ingat Allah SWT.

Untuk mengatasi kecemasan, ia menekankan, bisa dengan selalu mengingat iman yang ada dalam hati dan membiasakan istighfar. Sebab, Allah SWT memberi jaminan bagi hamba-Nya selama masih ada keimanan dalam hatinya.

"Istighfar seperti olahraga batin orang-orang yang beriman dan jika mengingat Allah SWT maka hati akan tenteram. Selalu berfikir positif dan selalu berprasangka baik dengan kehendak-Nya," kata Ustazah Rochma.

Baca Juga


 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler