Pembiayaan KPR BRI Syariah Naik Selama Pandemi
Selama pandemi nasabah pembiayaan KPR BRI Syariah tumbuh 1.150 nasabah per bulan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Syariah permudah ajukan KPR secara online. Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy menyampaikan kemudahan ini merupakan respons atas tingginya permintaan KPR meski di tengah pandemi.
"BRIsyariah mencatat pertumbuhan permintaan KPR reguler dan bersubsidi," katanya, Kamis (30/9).
Sektor perumahan diyakini dapat mendongkrak pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari permintaan pembiayaan perumahan yang masih meningkat di tengah pandemi.
Fidri mengatakan sepanjang bulan Januari hingga September 2020 nasabah pembiayaan perumahan tumbuh sekitar 10.350 unit atau sekitar 1.150 nasabah per bulan. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan tahun 2019, saat belum ada pandemi.
Saat itu, penambahan jumlah nasabah per bulannya mencapai sekitar 900 nasabah per bulan. Ini membuktikan bahwa di tengah pandemi pembiayaan perumahan masih tumbuh.
Untuk mempermudah nasabah mengajukan pembiayaan perumahan, BRIsyariah memperkenalkan aplikasi Salam Digital. Salam digital adalah portal pembiayaan yang mempermudah nasabah dalam mengajukan pembiayaan tanpa harus datang ke kantor cabang.
"Melihat permintaan KPR yang masih tinggi, kami ingin mempermudah nasabah membeli rumah lewat aplikasi Salam Digital," tutur Fidri.
Teknologi menuntut untuk go borderless, paperless, everywhere and anytime. Sehingga lembaga keuangan syariah pun harus mengadopsi teknologi. Salam Digital merupakan bukti BRIsyariah bertransformasi.
Salam Digital bisa diakses melalui situs dan aplikasi mobile banking BRIS Online. Untuk mendapatkan pembiayaan lewat Salam Digital, nasabah hanya perlu memasukkan data diri sesuai kartu identitas yang berlaku.
Selain pembiayaan perumahan, nasabah juga bisa mengajukan pembiayaan KUR, mikro serta multi guna di Salam Digital. Meski prosesnya cepat, Fidri mengatakan tetap selektif dalam menyalurkan pembiayaan.
"Aplikasi yang kami kembangkan terkoneksi dengan sistem data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) hingga verifikasi Sistem Layanan Informasi Keuangan/SLIK terintegrasi," tutup Fidri.