Lentera UMKM Nusa Mandiri Ajak Kembangkan Inovasi Produk
Bisnis UKM online harus didukung pemanfaatan teknologi digital.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lentera UMKM Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri sukses selenggarakan Webinar Lentera UMKM dalam upaya pelaksanaan program hibah IEEE bermitra dengan pelaku UMKM di Jakarta secara live via Zoom, Rabu (30/9).
Webinar Lentera UMKM ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan untuk membantu pelaku UMKM dalam mendapatkan ide-ide pengembangan inovasi produk dan penjualan para pelaku UMKM.
Dipandu oleh Cleossa LA Putri, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidang inovasi. Keduanya adalah Danny Kosasih yang saat ini menjabat sebagai co-founder Innovesia, dan Siti Nurlela MKom selaku kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC).
Danny memaparkan perkembangan bisnis UMKM online di Indonesia saat ini harus didukung dengan pemanfaatan teknologi digital. Pelaku UMKM sendiri pun harus mampu berpikir kreatif guna memicu kreativitas dengan menggunakan teknik Scamper.
“Scamper terdiri dari, Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to Other Use, Eliminate, dan Rearrange. Untuk menciptakan kreativitas kita bisa fokus fokus pada produk lalu gabungkan dua hal berbeda, sesuaikan produk agar mendapatkan nilai yang lebih baik, ubah proses menjadi memeprkuat produk dan layanan," katanya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Tak hanya itu, Danny juga menjelaskan studi kasus e-Commerce Road Map dengan menjelaskan bagaimana cara membuat kalimat deskripsi produk yang menarik, memoto produk dengan baik, menuliskan keyword dalam google Edward agar produk terdeteksi dalam Google search, bagaimana pengelolaan produk, bagaimana melakukan inovasi produk dan proses penjualan untuk mengembangkan pasar dan tips-tips lainnya agar dapat membuat produk lebih bagus.
“Kita bisa mengembangkan UMKM dengan memanfaatkan teknologi chat bot seperti WhatsApp, IG dan lain sebagainya. Kalau bukan sekarang, kapan lagi, manfaatkan peluang saat ini. Ini adalah waktunya untuk berubah menjadi lebih baik” pungkas Danny.
Pembicara kedua, Siti Nurlela menjelaskan tentang pentingnya surat-menyurat dalam bisnis.
“Surat-menyurat secara digital melalui email mungkin tidak asing lagi bagi kita. Dengan email kita bisa mengirimkan file, foto, video dan chat. Email ini bagaikan ujung tombak aktivitas surat-menyurat karena dengan adanya email ini bisa menghubungkan kita dengan berbagai media sosial yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kelancaran bisnis kita,” jelas Siti.
Untuk menjelaskan gambaran umum bisnis, ia menjelaskan tentang pemakaian Pitchdeck. Pitchdeck merupakan ilmu baru yang belum lama ini hadir di kalangan pebisnis yang dapat digunakan oleh untuk merepresentasikan dan menjelaskan gambaran mengenai rencana bisnisnya secara singkat.
“Jadi sekarang business plan tidak lagi menggunakan proposal yang bertele-tele melainkan menggunakan media Pitchdecks dan BMC yang hanya digambarkan dalam selembar canvas sehingga lebih memudahkan pebisnis dan juga investor. Pitchdecks ini hanya dibuat sesingkat mungkin karena investor tidak memiliki banyak waktu untuk membaca businessplan kita,” tuturnya.
Arika, salah satu peserta, yang sedang merintis bisnis, berkomentar bahwa kegiatan ini sangat membantu para pelaku UMKM memunculkan ide-ide inovatif.
“Ternyata untuk menjadi pebisnis harus memiliki kreativitas yang tinggi guna membuat produk yang dimiliki menjadi unik dan beda dengan lainnya, dengan adanya kegiatan ini banyak ide-ide inovatif yang mulai bermunculan,” ujarnya.