Lindungi Aset Gas Alam, Israel Datangkan Kapal Rudal Jerman

Israel berupaya melindungi aset gas alam dari ancaman Hizbullah Lebanon

Abir Sultan/EPA
Angkatan Laut Israel akan mendatangkan kapal rudal generasi terbaru Project Magen untuk melindungi aset gas alam dari ancaman Hizbullah Lebanon. Ilustrasi.
Rep: Kamran Dikarma Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Angkatan Laut Israel akan mendatangkan kapal rudal generasi terbaru "Project Magen" dari Jerman pada Desember mendatang. Kapal tersebut akan digunakan Israel untuk mempertahankan industri gas alam strategisnya dari ancaman kelompok Hizbullah Lebanon.

Dilaporkan laman Times of Israel pada Sabtu (3/10), Kepala Operasi Angkatan Laut Israel Laksamana Muda Eyal Harel mengatakan secara fisik kapal Project Magen atau umumnya dikenal dengan "Sa'ar 6" memiliki ukuran yang tidak lebih besar dari Sa'ar 5, yakni dengan panjang 90 meter. Namun Sa'ar 6 lebih unggul dalam hal kecepatan.

Kapal rudal generasi terbaru itu pun dilengkapi dengan radar yang lebih baru dan canggih. Kapal dilengkapi sistem pertahanan roket dan rudal, rudal anti-pesawat dan anti-kapal, torpedo, dan landasan peluncuran yang ditingkatkan untuk helikopter serang terbaru Israel.

Menurut Harel, kapal INS Magen seharusnya tiba di Israel pada Agustus lalu. Namun pengirimannya tertunda akibat pandemi Covid-19. Harel mengungkapkan saat tiba nanti INS Magen akan segera dikerahkan dan mencapai kapasitas operasional penuh dalam beberapa bulan.

Kapal tersebut akan digunakan Israel untuk melindungi zona ekonomi eksklusifnya. Industri gas bumi yang dipandang sebagai aset nasional menjadi jantung dari upaya tersebut. Lebih dari satu dekade setelah menemukan cadangan yang cukup besar di lepas pantai Mediterania, Israel sekarang menghasilkan sekitar 60 persen listriknya dari gas alam.

Israel telah mulai melakukan ekspor gas ke Yordania dan Mesir. Saat ini Israel tengah mengejar proyek dengan Yunani dan Siprus dengan harapan dapat menciptakan pipa gas Mediterania Timur ke Eropa. Namun Israel harus melindungi aset cadangan gas alamnya, terutama dari ancaman Hizbullah.

Hizbullah telah mengidentifikasi instalasi gas Israel sebagai target prioritas tinggi. Dalam pidatonya pada 2018, pemimpin Hizbullah Sheikh Hassan Nasrallah mengatakan dia dapat menghancurkan aset gas Israel "dalam beberapa jam" jika ada perintah dari Pemerintah Lebanon. Hizbullah adalah bagian dari aliansi yang mendominasi politik dan pemerintahan Lebanon.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler