Wapres Minta Bentuk Tim Kawal Vaksin Covid Halal
Proses vaksinasi diperkiraan dilakukan pada awal tahun depan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, holding BUMN farmasi telah bertemu Wakil Presiden Maruf Amin pada Jumat (2/10). Pertemuan membahas kehalalan vaksin covid-19 yang bahan bakunya diambil Bio Farma dari perusahaan asal Cina, Sinovac.
Wapres, kata Honesti, meminta dibentuk tim bersama yang terdiri atas Bio Farma, Kementerian BUMN, BPOM, Komisi fatwa MUI, LPPOM MUI, BPJH, Sucofindo, dan Surveyor Indonesia.
"Pak Wapres arahannya menggembirakan, seandainya vaksin ini memang halal, bagus, tapi kalau belum memenuhi unsur halal, dalam kondisi pandemi ini bisa diberikan vaksinasinya," ujar Honesti saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/10).
Honesti menyampaikan, proses vaksinasi diperkiraan dilakukan pada awal tahun depan. Saat ini, Bio Farma tengah menyelesaikan uji klinis tiga di Bandung.
Kata Honesti, Sinovac telah berkomitmen menyediakan 15 juta dosis pasa November dan Desember 2020, 35 juta dosis pada Januari hingga Maret 2021, dan 210 juta dosis pada April hingga Desember 2021.
"Rencananya akan dilakukan audit BPOM ke Sinovac, Beijing pada Oktober 2020," kata Honesti.
Honesti menambahkan, tim Sinovac telah berkunjung ke fasilitas produksi Bio Farma dan menyebut fasilitas tersebut memenuhi persyaratan dalam memproduksi vaksin covid-19.