Astronom Rilis Gambar Nebula Carina yang Menakjubkan
Astronom berhasil mendapatkan detail nebula yang belum pernah terlihat sebelumnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom merilis gambar inframerah yang luar biasa dari Nebula Carina. Gambar ini memiliki tingkat ketajaman yang tak terlihat dari teleskop darat.
Gambar diambil oleh teleskop Gemini South di Chili, yang berupa Dinding Barat Nebula dengan resolusi yang diharapkan untuk dicapai oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb ketika nantinya diluncurkan.
Rangkaian pengamatan luar biasa tercapai berkat optik adaptif. Teknik ini memungkinkan para astronom mengurangi efek turbulensi atmosfer, meningkatkan resolusi gambar hingga 10 kali lipat. Produk akhir memungkinkan kita untuk mengintip melalui awan nebula tidak seperti sebelumnya.
“Hasilnya menakjubkan. Kami melihat banyak detail yang belum pernah diamat sebelumnya di sepanjang tepi awan,” ujar penulis utama Patrick Hartigan, dari Universitas Rice, dalam sebuah pernyataan, dilansir IFL Science, Rabu (7/10).
Detail tersebut termasuk rangkaian panjang pegunungan paralel yang mungkin dihasilkan oleh medan magnet, gelombang sinus sangat halus. Ada pula fragmen di bagian atas yang tampak seperti di proses terpotong dari awan oleh angin kencang.
Pendekatan ini tak hanya menunjukkan kemampuan astronomi berbasis darat terbaru, tetapi juga wawasan berharga tentang pembentukan bintang.
Nebula Carina terletak lebih dari 7.500 tahun cahaya dari Bumi dan merupakan salah satu nebula yang paling terkenal. Para peneliti melaporkan penemuan sejumlah struktur yang tidak biasa di antara gas dan debu, termasuk pegunungan paralel yang kemungkinan dihasilkan oleh medan magnet bintang bayi.
Ada juga semburan materi yang terlontar oleh bintang yang terlihat, gelombang yang sangat halus, dan awan yang terkoyak oleh sinar ultraviolet yang kuat dari bintang bayi. Gambar tersebut juga membantu mengungkap bagaimana bintang muda masif dapat memengaruhi apa yang ada di sekitar mereka.
"Mungkin saja Matahari terbentuk di lingkungan seperti itu. Jika demikian, radiasi dan angin dari bintang masif di dekatnya akan memengaruhi massa dan atmosfer planet luar Tata Surya,” jelas Hartigan.
Ada banyak hal yang tidak diketahui tentang pembentukan sistem planet. Pengamatan seperti ini diharapkan akan menjelaskan hal tersebut.