Satgas: 2.760 Orang di Papua Dirawat karena Positif Covid-19

Jumlah positif Covid di Papua tercatat 7.235 orang hingga Rabu (7/10).

Antara/Indrayadi TH
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan COVID-19 Jayapura mengambil sampel. Ilustrasi
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA  -- Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan (STPP) Covid-19 Provinsi Papua menyatakan bahwa sebanyak 2.760 orang di daerah itu dirawat karena positif Covid-19.

"Sebanyak 2.760 orang itu selain dirawat di rumah sakit juga melakukan isolasi mandiri serta terpusat," kata juru bicara STPP Covid-19 Papua dr Silwanus Sumule kepada Antara, Kamis (8/10) di Jayapura.

Ia menjelaskan bahwa lebih banyak yang melakukan isolasi mandiri dan terpusat dibanding dirawat karena pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah yang sakit sedang dan berat. Diakuinya bahwa jumlah pasien positif Covid-19 memang terus bertambah sehingga masyarakat diminta untuk benar-benar menaati protokol kesehatan sehingga dapat menghambat penyebarannya.

Ia mengatakan, cukup mudah menghambat penyebaran Covid-19 yakni dengan selalu menggunakan masker, jaga jarak serta rajin cuci tangan.

Hingga Rabu (7/10) 2020, kata dia, jumlah positif tercatat 7.235 orang dan yang sembuh 4.363 orang serta meninggal 112 orang.

Dari 20 kabupaten dan kota yang warganya terpapar Covid-19, saat ini tercatat tujuh kabupaten yang zona hijau yakni Kabupaten Pengunungan Bintang, Lanny Jaya, Yalimo, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, Waropen dan Kab. Mappi, kata dr. Sumule.

Sementara itu Kadinkes Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari secara terpisah menjelaskan Pemkot Jayapura saat ini menyiapkan dua tempat penampungan bagi warga yang positif Covid-19 dengan daya tampung sekitar 400 orang.

Awalnya pasien Covid-19 yang sakit ringan ditampung di hotel Sahid namun dengan terus bertambahnya jumlah warga yang terjangkit maka balai Diklat Kotaraja kembali dijadikan tempat penampungan.Tercatat 1.308 orang yang dirawat karena positif Covid-19, demikian dr Ni Nyoman Sri Antari.


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler