Keterisian Tempat Tidur di RSD Wisma Atlet Tinggal 50 Persen
Salah satu penyebabnya diduga karena bertambahnya tempat isolasi mandiri di hotel
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski kasus harian virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia terus bertambah, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat berkurang hingga tinggal 50 persen per Senin (12/10). Salah satu penyebab berkurangnya pasien di Wisma Atlet adalah bertambahnya tempat hunian untuk isolasi mandiri di hotel.
"Kalau kita lihat hunian saat ini, tower 4 dan 5 sebagai tempat isolasi mandiri pasien tanpa gejala sebanyak 1.335, kemudian tower 6 dan 7 untuk pasien dengan gejala ringan hingga sedang merawat 1.700-an pasien. Sehingga, hunian tower 4 dan 5 saat ini adalah 43 persen dan di tower 6 dan 7 kurang lebih sekitar 50 persen," ujar Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI Tugas Ratmono saat berbicara di konferensi virtual BNPB mengenai update Wisma Atlet, Senin (12/10).
Ia menambahkan, data hari ini jika dibandingkan kemarin ternyata tingkat keterisian pasien di Wisma Atlet mengalami penurunan. Ia mennyontohkan, jika di 25, 26, 27 September 2020 lalu, pihaknya merawat hampir 90 persen lebih pasien bahkan pernah menyentuh 95 persen dari total hunian yang artinya merawat hampir 4 ribu pasien. Tetapi berbeda dengan kondisi saat ini, ia menyebutkan tower 4, tower 5, tower 6, dan tower 7 RSD Covid-19 kurang lebih merawat 2.800-an pasien. "Ini sangat jauh menurun," katanya.
Terkait penyebab menurunnya tingkat hunian pasien, pihaknya menganalisis ada beberapa hal. Diantaranya fasilitas isolasi atau perawatan isolasi mandiri yang diperluas bisa menjadi salah satu faktor. "Kita bisa lihat di DKI Jakarta telah disiapkan beberapa hotel untuk isolasi mandiri. Barangkali ini membuat angka hunian di Wisma Atlet lebih menurun dibandingkan sebelumnya," katanya.