Keluar RS, Trump Sempat Rencanakan Pakai Kaus Superman

Donald Trump kembali beraktivitas setelah positif Covid-19 pada awal Oktober (1/10).

flickr
Kostum Superman. Trump semula ingin meniru adegan Superman merobek kemeja dan memperlihatkan kostum adiwiranya, ketika meninggalkan rumah sakit.
Rep: Haura Hafizhah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Amerika Serikat Donald Trump  sempat berencana untuk mengenakan kaus Superman saat mengumumkan bahwa dirinya telah terbebas dari Covid-19. Hal itu dilakukan dalam upaya membuat kabar kesembuhannya spektakuler, meski pada akhirnya rencana tersebut dibatalkan.

Rencana itu ditujukan untuk mengejutkan para penggemar. Di depan pendukung dan media, Trump ingin menunjukkan bahwa dia tidak lemah.

Baca Juga


Semula, Trump ingin meniru adegan Superman merobek kemeja dan memperlihatkan kostum adiwiranya, ketika meninggalkan rumah sakit. Trump ingin adegan itu menjadi 'sebagai simbol kekuatan'.

Aksi itu batal dilakukan. Sebagai gantinya, Trump muncul di balkon Gedung Putih pada hari Senin dan melepas maskernya saat dia berpose di hadapan kamera.

"Saya merasa luar biasa sejak meninggalkan rumah sakit. Saya merasa Covid-19 seperti flu," kata Trump dilansir laman Metro UK, Senin (12/10).

Trump telah mendesak para penasihatnya untuk membiarkan dirinya melanjutkan kampanye pilpres. Dia ingin menunjukkan bahwa dia tidak seburuk yang digambarkan dalam laporan yang menyebut dirinya sampai membutuhkan perawatan oksigen serta obat-obatan, seperti deksametason yang biasanya hanya diberikan kepada pasien Covid-19 parah.  

Trump menyangkal bahwa dia membutuhkan oksigen. Dia mengeklaim, pengobatan antibodi eksperimental Regeneron 'menyembuhkan' dirinya dari virus SARS-CoV-2 dan berjanji untuk menyediakannya secara gratis untuk semua orang Amerika. Petugas medis mengatakan, masih terlalu dini dalam masa uji coba obat untuk mengatakan apakah itu dapat mengobati virus corona.

Sementara itu, setelah dinyatakan positif Covid-19 bersama istrinya Melania pada Kamis (1/10), kembalinya Trump ke Oval Office pekan ini bertentangan dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler