Pengacara Gus Miftah Soal Video Hina Pedagang Es: Itu Guyonan
Gus Miftah disebut sering borong bakul jamaah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengacara dai Miftah Maulana Habiburrokhman, Herdian Saksono, angkat bicara soal viralnya ceramah Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan tersebut di salah satu pengajian karena dianggap menghina salah satu pedagang es keliling.
Menurut Herdian, apa yang disampaikan dai yang akrab disapa Gus Miftah tersebut merupakan guyonan yang menjadi intermezzo untuk menarik perhatian khalayak ramai. “Itulah guyonan atau gaya bahasa dalam penyampaian syiar dalam penyampaian sebuah cerita yang dimaknai dengan pertanda-pertanda yang menurut gus merupakan intermezzo dan menarik perhatian khalayak ramai,”ujar dia lewat sebuah video yang tersebar di media sosial.
Sementara itu, sahabat Gus Miftah, Gus Yusuf Chudrory yang turut hadir dalam pengajian tersebut mengungkapkan, apa yang disampaikan Gus Miftah ketika itu merupakan aksi spontan yang menjadi bagian dari gaya komunikasinya. Menurut dia, Gus Miftah pun sering memborong bakul dagangan jamaah pengajian.
Video pengajian pendakwah kondang tersebut viral di media sosial. Pasalnya, dai yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden tersebut menyebut pedagang es dengan kata-kata gobl*k.
Video viral ini salah satunya diunggah akun X @pelangi77__. Dalam video berdurasu 2.19 menit itu, awalnya Gus Miftah tengah menyampaikan tausiyah dalam perhelatan Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya, Rabu 20 November 2024. Kegiatan berlangsung Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Namun, tiba-tiba ada jamaah nyeletuk meminta agar Gus Miftah memborong dagangan pedagang es yang berdiri di tengah-tengah jamaah.
Lantas Gus Miftah bertanya soal ketersediaan es teh yang dijual pedagang tersebut. “Es tehmu sih akeh nggak? ya kono didol gobl*k (Es teh kamu masih banyak tidak? Ya segera dijual sana, gobl*k,” ujar Gus Miftah kepada pedagang yang sedang menyunggi es teh dan air mineral.
Candaan Gus Miftah itu pun memecah tawa para hadiri, termasuk tokoh-tokoh yang berada di atas panggung. Kemudian, Gus Miftah melanjutkan,
“Dolen disik, engko lek urung payu Yo Wid, takdir (Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir),” ujar dia.
Gus Miftah lalu menceritakan kisah tasawuf tentang tukang es teh dan bakso yang memiliki doa berbeda terkait cuaca. Penjual es teh meminta udara panas sedangkan penjual bakso ingin cuaca dingin.