Muslim India, Diperebutkan Suaranya Saat Pemilu Bihar 2020
Pemilu Bihar India 2020 memperebutkan suara minoritas Muslim.
REPUBLIKA.CO.ID, BIHAR – Pemilu Bihar India 2020 mendapat sorotan di tengah perebutan suara minoritas Muslim di negara bagian India berpopulasi mayoritas Hindu tersebut.
Karena daftar kandidat Kongres Nasional India (INC) untuk tahap pertama Pemilu Bihar 2020, negara Bagian India, tidak memiliki kandidat dari kalangan minoritas. Orang-orang di negara bagian tersebut merasa bahwa, partai berjuluk Grand Old Party itu, telah kehilangan kepercayaan para pemilih minoritas yang tercermin dari pembagian tiket mereka.
Seorang warga setempat, Shamim Hasan mengatakan, Partai Kongres telah kehilangan kepercayaan karena mereka belum memenangkan banyak kursi dari sini dan JDU, LJP, RJD mendapatkan kursi, Muslim juga lebih memilihnya. Orang-orang Bihar tidak memiliki kepercayaan pada partai kongres.
Menggemakan sentimen serupa, Aas Mohammade seorang pemilih berbasis Ibu Kota Patna berkata, partai kongres menganggap minoritas seperti buruh terikat. Mereka percaya bahwa orang-orang akan melakukan apa yang dipikirkannya. Padahal semua orang bisa melihat cara mereka memperlakukan minoritas.
"Karena paksaan koalisi, kami hanya memiliki 27 kursi tetapi di fase kedua dan ketiga yang tersisa, kandidat minoritas itu akan lebih disukai," kata Pemimpin Kongres Bihar, Senior Prem Chand Mishr dilansir dari South Asia's Leading Multimedia News Agency, Selasa (13/10).
Partai-partai lain dengan cepat mengambil kesempatan untuk menyerang partai kongres. Pemimpin JDU, Ajay Alok, mengatakan partainya telah melayani minoritas dan akan membawa mereka.
“Mereka yang mengklaim sebagai pendukung sekularisme dan menuduh kami komunal bahkan tidak memiliki satu kursi pun, tetapi kami telah mempertimbangkan 16 persen dari populasi negara," kata Alok.
Namun, Ketua Partai Rashtriya, Lok Satta Upendra Kushwaha, mengklaim bahwa semua partai telah menipu minoritas. Partai Rashtriya satu-satunya tempat bagi minoritas.
Majelis Bahar dengan 243 kursi itu akan melakukan pemungutan suara dalam tiga tahap. Pemungutan suara akan dilakukan pada 28 Oktober, 3 November dan 7 November. Hasilnya akan keluar pada 10 November 2020.