Ke Luar Negeri, Pelajar China Ditawari Vaksin Eksperimental
Vaksin eksperimental bisa didapatkan dengan mendaftarkan diri ke situs web CNBG.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Seorang produsen farmasi milik negara China menawarkan suntikan vaksin eksperimental penangkal infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) kepada pelajar yang akan berangkat ke luar negeri, meski vaksin ini masih dalam uji klinis. Dilansir laman South China Morning Post, China National Biotec Group (CNBG) mengatakan, pihaknya akan memberikan dua kandidat vaksin itu secara gratis.
Tak ada batasan usia yang disyaratkan bagi para pelajar untuk mendapatkan vaksin eksperimental tersebut Siswa yang berminat dapat mendaftarkan diri secara daring dan mereka akan diberikan kesempatan mendapatkan vaksin eksperimental itu di Ibu Kota Beijing atau Wuhan.
Kedua vaksin eksperimental tersebut sedang dalam tahap akhir uji coba pada manusia. Akan tetapi, regulator obat China, National Medical Products Administration, telah menyetujui penggunaan daruratnya pada bulan Juli.
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung langkah itu, ada kekhawatiran tentang penggunaan vaksin yang belum menyelesaikan uji klinis. Menurut laporan Science and Technology Daily pada September, lebih dari 350 ribu orang di China telah diberikan suntikan vaksin eksperimental di luar uji klinis dan tidak ada yang menunjukkan efek samping yang parah.
Ini termasuk puluhan ribu orang yang diberi suntikan sebelum mereka pergi ke luar negeri. Tidak ada satupun dari mereka yang kena Covid-19.
Pandemi Covid-19 secara luas telah terkendali di China, tempat asal virus corona jenis baru ditemukan. Perusahaan pembuat vaksin telah membuat pengumuman di situs bahwa peminat daftar mendaftarkan diri untuk mendapatkan dua vaksin eksperimental.
Orang-orang yang ingin divaksinasi diminta untuk memberikan rincian, termasuk tanggal lahir dan kota yang dipilih sebagai lokasi mengakses suntikan. Selain itu, mereka memilih pekerjaan dari daftar pekerjaan yang tampaknya termasuk dalam kategori penggunaan darurat, yaitu pekerja perawatan kesehatan.
Setelah formulir dikirimkan, pengguna diarahkan ke halaman yang mengatakan CNBG menawarkan inokulasi gratis untuk siswa yang belajar di luar negeri. Orang-orang yang telah divaksinasi di bawah program penggunaan darurat telah mengatakan kepada South China Morning Post bahwa majikan tempat di mana mereka bekerja yang membayar biaya vaksin tersebut.
"China National Pharmaceutical Group (perusahaan induk) CNBG peduli dengan kesehatan dan keselamatan siswa yang belajar di luar negeri dan akan memberikan inokulasi gratis bagi siswa tersebut," ujar pernyataan di situs web tersebut.
Hingga Selasa (13/10), hampir 760 ribu orang telah menyatakan minatnya untuk menerima salah satu suntikan percobaan. Sebanyak 155 ribu telah mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi, menurut situs tersebut.
Unggahan media sosial dari siswa yang mengeklaim telah melalui proses tersebut mengatakan bahwa mereka harus memberikan bukti bahwa mereka akan pergi ke luar negeri untuk keperluan studi. Tiket pesawat atau tawaran dari sekolah atau universitas termasuk di antaranya.