Maroko akan Buka Kembali 10 Ribu Masjid
Jamaah dengan penyakit kronis tidak boleh ikut sholat berjamaah di masjid.
REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Maroko mengumumkan pada Selasa pekan ini mereka akan menambah jumlah masjid yang dibuka menjadi 10 ribu masjid. Masjid tersebut bisa digunakan lagi untuk sholat Jumat dan sholat lima waktu.
Menurut Moroccan News Agency, Kementerian Wakaf dan Urusan Islam mengatakan, protokol kesehatan yang sama akan diterapkan di masjid-masjid yang menyelenggarakan sholat harian. Juga akan dipersiapkan dan diperhitungkan untuk sholat Jumat.
"Evolusi epidemi (Covid-19) di tingkat nasional dan lokal juga akan diperhitungkan," kata Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, dilansir di laman IOL, Kamis (15/10).
Pada pertengahan Maret, Maroko menutup sementara semua masjid untuk sholat Jumat sebagai bagian dari tindakan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19. Hanya 5.000 masjid dari lebih 50 ribu masjid di seluruh Maroko yang beroperasi sejak 15 Juli 2020.
Menurut Morocco World News, keputusan membuka kembali 5.000 masjid adalah bagian dari strategi pelonggaran penutupan (lockdown) negara, dan termasuk rangkaian kondisi penyelamatan. Ketentuan di masjid, di antaranya jamaah membawa kantong plastik untuk meletakkan sepatu mereka ketika berada di dalam masjid, serta mengenakan masker dan membawa Alquran sendiri.
Jamaah juga harus membawa sajadah sendiri dan mematuhi pedoman jarak sosial. Kementerian mengatakan anak-anak di bawah 15 tahun, orang tua, dan orang dengan penyakit kronis tidak boleh ikut sholat berjamaah di masjid.
Menurut laporan media lokal, di negara Afrika Utara itu ada 3.185 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir. Hal itu menjadikan jumlah total orang yang terinfeksi menjadi 156.946 orang. Sementara 49 warga lainnya meninggal karena Covid-19. Sehingga total kasus kematian menjadi 2.685.