1,2 Juta Warga Kabupaten Bogor akan Divaksinasi Covid-19

Warga yang diprioritaskan mendapatkan vaksin adalah tenaga kesehatan, TNI, dan polri.

EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Sebanyak 1,2 juta masyarakat di Kabupaten Bogor akan menerima vaksin Covid-19. Dari jutaan masyarakat tersebut, pemberian vaksin akan diutamakan pada pegawai pelayanan masyarakat.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 1,2 juta masyarakat di Kabupaten Bogor akan menerima vaksin Covid-19. Dari jutaan masyarakat tersebut, pemberian vaksin akan diutamakan pada pegawai pelayanan masyarakat.

Baca Juga


Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin menjelaskan pemberian vaksin tersebut akan diberikan pada 20 persen dari jumlah penduduk. Di mana saat ini jumlah penduduk di Kabupaten Bogor adalah sekitar 6 juta jiwa.

Dia merincikan, mereka yang akan diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19 adalah tenaga kesehatan, Polri, TNI, pegawai, guru, dan masyarakat yang paling banyak terdampak di zona merah. “Artinya ada orang-orang yang punya profesi itu di Kabupaten Bogor apalagi bersentuhan, masuk ke dalam daftar,” ujar Ade Yasin, Rabu (14/10).

Mengenai kesiapan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Ade Yasin mengatakan saat ini Pemkab Bogor tengah mendata 1,2 juta orang yang akan divaksinasi terlebih dahulu. Sebab, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sudah meminta Pemkab Bogor untuk mendata siapa saja yang menjadi prioritas.

Meski demikian, pihak Pemkab Bogor masih belum mendapat arahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor. Ade Yasin juga belum bisa memastikan apakah pada November 2020 masyarakat Kabupaten Bogor sudah mendapatkan vaksin tersebut.

“Pelaksanaanya belum dikasih tahu, karena ini kita baru diminta datanya dulu agar 1,2 juta masyarakat itu terdata dulu,” kata Ade Yasin.

Selain itu, Ade Yasin memperkirakan lokasi vaksinasi untuk masyarakat Kabupaten Bogor akan dilaksanakan di Kabupaten Bogor sendiri bukan di Kota Bogor. Sebab, jika dipresentasikan 20 persen masyarakat Kabupaten Bogor tentunya akan lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat Kota Bogor.

Sementara, hingga saat ini Ade Yasin belum mendapatkan informasi mengenai vaksin mana yang akan digunakan nanti. “Belum, saya nggak tahu apakah dari Cina atau dari Biofarma. Saya belum dapat (infonya),” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler