Saat Pandemi, Kota Sukabumi Gerakkan Kelompok Ekonomi Kecil

Potensi di Sukabumi cukup banyak seperti herbal atau organik

MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA
Petani memanen padi miliknya di Ciletuh, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020). Pemerintah menyatakan bahwa stok pangan Indonesia dinilai aman hingga akhir tahun 2020 .
Rep: riga nurul iman Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya menggerakan kembali kelompok ekonomi kecil dari dampak pandemi Covid-19. Caranya dengan menggandeng sejumlah elemen yang peduli pada pengembangan ekonomi kecil.


Salah satunya dengan menggandeng Himpunan Masyarakat Usaha Kreatif Indonesia (Himkrafi). Penjajakan kerjasama ini ditandai dengan kedatangan Ketua Umum Himkrafi Didik Trimardjono di Balai Kota Sukabumi, Kamis (15/10)."Kunjungan dari Himkrafi ini dalam menggali potensi untuk dikerjasamakan antara Pemkot Sukabumi dengan Himkrafi khususnya dalam bidang pertanian dan ekonomi kreatif," ujar Ketua Umum Himkrafi Didik Trimardjono kepada wartawan.

Kedatangan Himkrafi ini disambut Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Sukabumi Andri Setiawan dan Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Ayi Jamiat.

Himkrafi kata Didik, hadir dalam upaya mengembangkan kerjasama untuk mengangkat kelompok ekonomi kecil supaya maju dan berkelanjutan. Targetnya Sukabumi jadi kekuatan ekonomi bukan hanya daerah tapi nasional, meskipun saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Sebab ungkap Didik, potensi di Sukabumi cukup banyak seperti herbal atau organik dan lain sebagainya. Sehingga Himkrafi akan mendorong sebagai organisasi masyarakat yang berupaya menumbuhkembangkan kelompok-kelompok ekonomi kecil. Caranya dengan menjalin kerjasama dengan kelompok tani yang diawali dengan pelaku usaha produksi gula semut. Nantinya akan dikembangkan ke bidang lainnya.

"Kunjungan Himkrafi ini dalam rangka membangun kota/ kabupaten Sukabumi dengan menggulirkan terobosan pangan yang sangat penting," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami.

Di mana saat ini sentra perdagangan pangan berada di Kota Sukabumi, sementara lahan pertanian yang luasnya di Kabupaten Sukabumi. Intinya kota jadi magnet distribusi pangan daerah dan produk UKM nya harus bisa menembus ekspor.

Dengan adanya Himkrafi, pemkot berharap banyak terobosan yang diambil misalnya dalam pengembangan pangan organik yang mulai dikembangkan di Sukabumi. Apalagi setelah penanganan infrastruktur seperti jalan tol maka Sukabumi dapat jadi tujuan investasi dan wisata.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler