BPS: Ekspor Sektor Pertanian Tumbuh 20,84 Persen

Pada September 2020, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 2,95 persen.

Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo di kantor BPS. BPS mencatat pertumbuhan ekspor produk pertanian meningkat 20,84 persen dibanding bulan sebelumnya Agustus 2020
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARATA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekspor produk pertanian meningkat 20,84 persen dibanding bulan sebelumnya Agustus 2020 (M to M). Peningkatan yang signifikan ini disumbang oleh  kenaikan volume ekspor yang cukup besar diantaranya beberapa  produk hortikultura seperti sayur sayuran dan buah buahan tahunan, kemudian juga kopi dan lada.

"Sektor pertanian pada bulan September tahun 2020 itu tumbuh bagus sekali. Berdasarkan month to month (M to M) naik 20,84 persen dan year on year ( yoy) juga mengalami peningkatan sebesar 16,22 persen," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/10).

Sementara itu,  Suhariyanto menambahkan bahwa  ekspor sektor pertanian secara year on year ( yoy) yang mengalami kenaikan sebesar 16,22 persen disebabkan kenaikan nilai ekspor dibeberapa komoditas seperti sarang burung, udang hasil tangkap, sayuran, cengkeh dan juga lada hitam.

"Kenaikan ekspor pertanian yang konsisten ini diiringi dengan penurunan share dari pertambangan menyebabkan share dari pertanian pelan pelan merangkak naik," tambahnya.

Kepala BPS juga mengatakan bahwa kontribusi sektor pertanian pada September 2020 terhadap total nilai ekspor mengalami peningkatan sebesar 0,41 persen dibandingkan September 2019. Nilai Ekspor September 2019 tercatat berkontribusi sebesar 2,5 persen sedangkan pada September 2020, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 2,95 persen.

"Kalo share pertanian terhadap total ekspor kita pada bulan September 2019 itu baru 2,5 persen sedangkan pada bulan September tahun 2020 ini meningkat menjadi 2,95 persen,"ucap Suhariyanto.

Selama Januari–September 2020, ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor industri pengolahan menurun 0,25 persen dibanding 2019 yang disumbang oleh menurunnya ekspor kendaraan bermotor, ekspor produk pertambangan dan lainnya menurun 23,96 persen serta ekspor batubara, sedangkan ekspor produk pertanian meningkat 9,70 persen yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor buah-buahan tahunan.

"Tentunya kita berharap kedepan ekspor sektor pertanian ini akan semakin bertambah lagi," tandas Suhariyanto.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler