Survei: Publik Percaya Jokowi Bisa Atasi Pandemi dan Resesi
Survei Indometer mengatakan publik percaya Jokowi mampu atasi pandemi dan resesi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indometer menunjukkan publik masih percaya bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mengatasi pandemi Covid-19. Direktur Eksekutif Indometer Leonard SB mengatakan, berdasarkan hasil survei sebanyak 74,4 persen responden percaya Jokowi mampu mengatasi pandemi dan resesi.
"Publik percaya Jokowi mampu mengatasi pandemi Covid-19," kata Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB di Jakarta, Jumat (16/10).
Pandemi Covid-19 juga berdampak pada anjlok-nya perekonomian nasional, dengan resesi kini membayangi di depan mata. Pemerintah sudah memastikan Indonesia akan memasuki resesi per kuartal III/2020 yang sudah berakhir pada bulan lalu. Namun, masyarakat meyakini Presiden Jokowi juga mampu mengatasi resesi. Sebanyak 74,4 persen responden percaya Jokowi mampu mengatasi pandemi dan resesi, hanya 21,2 persen yang tidak percaya dan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,4 persen.
"Tetapi masalah utama terletak pada menteri-menteri yang membantu kerja presiden," ujar Leonard.
Menurutnya, pandemik dan dampak ekonominya merupakan fenomena global, bukan hanya Indonesia. Siapa pun yang memerintah pada saat ini harus bergulat untuk menangani dengan rumusan kebijakan yang tepat dan memuaskan publik.
Seperti diketahui oleh masyarakat luas, kinerja sejumlah menteri memang dinilai tidak baik khususnya menghadapi situasi pandemi dan dampaknya. "Yang paling menonjol, misalnya, posisi menteri yang membidangi kesehatan," ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden telah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN) yang diketuai Menteri BUMN Erick Thohir dan diisi sejumlah menteri lain seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.