Survei Indikator: Kepuasan Publik Terhadap Pemerintah Naik
Adanya bansos pemerintah dinilai berpengaruh terhadap angka kepuasan masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru bertajuk mitigasi dampak covid-19 antara kepentingan ekonomi dan kesehatan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, bahwa kepuasan publik di bulan September terhadap pemerintah pusat, mengalami kenaikan dibanding Mei.
"Di Mei yang sangat puas atau cukup puas itu hanya sedikit di atas 50 persen, sekarang mencapai 66 persen yang sangat puas atau cukup puas," kata Burhanuddin dalam diskusi daring, Ahad (18/10).
Menurutnya, adanya bantuan sosial (bansos) yang dikeluarkan pemerintah dinilai berpengaruh terhadap angka kepuasan masyarakat. Hal lain yang juga berpengaruh terhadap puas tidaknya masyarakat dengan pemerintah pusat, yaitu aspek kelas, dan aspek partisan.
"Aspek kelas, semakin rendah tingkat pendidikan dan pendapat, cenderung lebih puas dibanding mereka yang pendapatan atau pendidikannya tinggi terhadap kinerja pemerintah pusat," jelasnya.
Sementara aspek partisan yaitu tergantung terhadap apa yang menjadi pilihan politik di pilpres 2019 lalu. Seseorang yang pada pemilu lalu memilih Jokowi-Ma'ruf cenderung akan mengatakan puas dengan kinerja pemerintah pusat. Sebaliknya ketika seseorang memilih Prabowo-Sandiaga pada 2019 lalu, meskipun Prabowo sudah masuk pemerintah, maka responden cenderung menjawab tidak puas.
Selain itu, kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi dalam penanganan covid-19 juga mengalami peningkatan. 60 persen responden menyatakan percaya dan sangat percaya Presiden Jokowi mampu menangani Covid-19. Sedangkan kepercayaan publik terhadap Menteri Kesehatan justru lebih rendah yang hanya 44,6 persen.
"Tapi kalau ditanya kepada warga secara umum dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, yang puas terhadap Pak Terawan masih cukup percaya itu dikisaran 45 persen meskipun jauh lebih rendah dibanding tingkat kepercayaan mereka terhadap Presiden," ujarnya.
Untuk diketahui survei Indikator dilakukan pada 24-30 September 2020 dengan menggunakan 1.200 responden melalui metode simple random sampling. Sementara margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.