Erdogan: Turki akan Lanjutkan Pencarian Energi di Laut Hitam
Kapal bor Turki, Fatih, akan mulai beroperasi bulan depan di Laut Hitam
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki akan melanjutkan pencarian sumber daya energi di wilayah Laut Hitam, di mana sejauh ini telah ditemukan 405 miliar meter kubik (bcm) gas alam, kata presiden negara itu pada Selasa (20/10).
Berbicara pada konferensi pers setelah rapat kabinet selama beberapa jam di kompleks kepresidenan di ibu kota Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan beberapa hal terkait isu terkini, termasuk wabah virus corona, serta pencarian energi dan kebijakan luar negeri negara itu.
Erdogan mengatakan penemuan energi baru akhir pekan ini di Laut Hitam yang meningkatkan kapasitas cadangan gas alam sebelumnya dari 320 menjadi 405 bcm pada akhirnya akan membuat Turki untuk memenuhi kebutuhan hidrokarbonnya sampai batas tertentu. Dia menambahkan bahwa kapal bor Turki, Fatih, akan mulai beroperasi bulan depan.
Lebih banyak kabar baik mungkin menunggu Turki, tutur dia, karena kapal tersebut dijadwalkan akan memulai operasi di sumur baru Laut Hitam - Turkali 1 - bulan depan dengan data yang tersedia menunjukkan kemungkinan penemuan serupa di wilayah tersebut. Erdogan melanjutkan bahwa gas alam yang akan diekstraksi akan secara signifikan berkontribusi pada perdamaian, kemakmuran dan keamanan Turki, karena negara tersebut akan mempunyai keuntungan secara finansial dari penemuan tersebut.
Dia mengatakan pertumbuhan Turki mendorongnya terlibat dalam masalah eksternal karena sejarah dan alasan lainnya, dan rakyat Turki tidak pernah bisa meninggalkan sendirian orang yang tak bersalah yang sangat membutuhkan.
Dia menambahkan bahwa Turki tidak dapat membiarkan Irak menjadi tempat berlindung yang aman bagi teroris, atau warga Suriah menderita di tangan kelompok teror atau rezim, atau pemberontak yang ingin menghancurkan Libya. Erdogan juga mengatakan Turki tidak akan mengizinkan pelanggaran atas haknya sendiri atau hak-hak Republik Turki Siprus Utara (TRNC) di wilayah Mediterania Timur.