Jumlah Buku di Perpustakaan Kabupaten Bandung Belum Ideal
Saat ini perpustakaan memiliki 25 ribu eksemplar dari 11 ribu judul dan 2.500 e-book
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perpustakaan Kabupaten Bandung tutup untuk umum selama pandemi Covid-19. Namun tutupnya perpustakaan bukan berarti mengurangi usaha pemkab dalam meningkatkan literasi membaca.
Kepala Dinas Arsip dan Keperpustakaan Tri Heru Setiati mengakui saat ini perpustakaan memiliki 25 ribu eksemplar dari 11 ribu judul buku dan 2.500 e-book. Namun jumlah tersebut jauh dari kata ideal.
"Kalau kita lihat ketentuan standar Perpustakaan Nasional, untuk Perpustakaan Daerah itu minimal 50 ribu judul buku, sehingga kita tetap masih membutuhkan buku-buku atau e-book untuk memenuhi ketentuan," kata Tri di Perpustakaan Kabupaten Bandung, Rabu (21/10).
Tri menyebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dengan melakukan pengadaan buku setiap tahunnya. Masyarakat pun dapat turut berpartisipasi untuk mewakafkan bukunya.
"Dari pengadaan setiap tahun ada. Kemudian dari (pemerintah) pusat ada, dari penerbit ada. Setiap tahun ada festival literasi. Mungkin tahun ini saja yg belum ada. Di situlah kita untuk wakaf buku dari masyarakat," katanya.
Dia mengakui buku bertema umum menjadi salah satu yang dicari pengunjung. Kotak survei yang ada di perpustakaan menjadi acuannya dalam pengadaan buku.
Di sisi lain, perpustakaan tetap beroperasi meski tutup untuk umum. Anggota yang membutuhkan peminjaman buku dapat menggunakan fasilitas daring.
"Kalau ada anggota yg membutuhkan buku sesuai dengan aplikasi dan kita siapkan dan ambil. Buku bisa dipinjam meski terbatas," katanya.
Dia menyebut pandemi Covid-19 tidak menyurutkan animo masyarakat dalam mengunjungi perpustakaan. Meski ditutup, terdapat perpustakaan keliling dan aplikasi daring sebagai penghubung antara perpustakaan dan pengunjung.
"Dalam rangka jemput bola itu kita sebar perpustakaan keliling di taman seperti Taman Perpustakaan, Taman Uncal, dan ada kotak literasi di beberapa titik," katanya.