Bitcoin Jadi Primadona Investasi Saat Pandemi
Harga Bitcoin diprediksi masih akan terus naik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga Bitcoin melewati level 12.950 dolar AS atau Rp 190 juta pada Rabu malam (22/10). Bahkan harga tertinggi Bitcoin selama dua tahun terakhir.
Direksi dari Bitcoin Indonesia (Bitcoin.co.id) William Sutanto menilai masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan hal ini dengan berinvestasi. “Saat ini masih belum terlambat untuk berinvestasi Bitcoin. Selain itu, Bitcoin.co.id juga merupakan fitur yang lebih mudah digunakan dan khusus untuk orang-orang yang ingin berinvestasi bitcoin secara instan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/10).
William menjelaskan harga Bitcoin masih akan terus naik. Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan menghadirkan investasi Bitcoin. “Selain itu, kita juga memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital Indonesia, khususnya sektor investasi,” ucapnya.
William menyebut pergerakan harga itu juga membuktikan Bitcoin sebagai aset safe haven dan menjadi primadona pada musim pandemi ini. Tak heran orang-orang mengamankan uangnya ke aset kripto yang paling populer tersebut, saat harga instrumen investasi lain tidak mempan dengan ‘serangan’ wabah Covid-19.
“Bukan tidak mungkin Bitcoin kembali melewati harganya saat ini atau bahkan lebih tinggi dari yang diharapkan orang-orang,” ucapnya.
Menurut William peningkatan harga terjadi hingga pergantian pada 2021 karena ada beberapa sentimen yang mendongkrak harganya. Semisal yang turut mempengaruhi harga Bitcoin adalah ketidakstabilan politik di Amerika Serikat; serta hubungan China dan Taiwan yang semakin memanas.
“Di tambah dengan berita perusahaan-perusahaan besar mulai berinvestasi dan mengintegrasikan Bitcoin ke dalam bisnis mereka. Fundamental BTC saat ini sangat kuat,” jelasnya.
Selain itu, aset kripto terpopuler nomor 2, Ethereum akan melakukan upgrade menjadi Ethereum 2.0, peluncurannya dijadwalkan pada akhir tahun ini. Hal ini juga akan menarik minat orang-orang terhadap cryptocurrency, sehingga berdampak kepada harga Bitcoin.