David Foster: Pandemi Paksa Musisi Menembus Batas Kreatif
Menurut Foster, musisi justru ditantang lebih dalam membuat karya selama pandemi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musikus asal Kanada, David Foster, mengatakan bahwa segala keterbatasan dan ketidakpastian pandemi COVID-19 tak menghalangi musisi untuk terus berkarya. Menurut Foster, pandemi memaksa orang-orang untuk menembus batas dan kreatif, baik untuk memproduksi sebuah karya, hingga menampilkannya sebagaimana di masa sebelum pandemi global.
"Saya yakin bahwa setelah tragedi besar ini, hal-hal baik lainnya akan hadir dan mengikuti. Sekarang, dengan apa yang kita lakukan, seperti membuat pertunjukan daring, kita telah menemukan cara-cara baru untuk tetap terhubung dengan orang-orang dan menghibur mereka," kata Foster melalui jumpa pers virtual, Selasa (27/10).
Selain beradaptasi, sebagai seorang seniman dan penampil, komposer sekaligus produser musik itu menambahkan, pandemi membuatnya merasa terhubung dengan dirinya sendiri secara personal. Musikus di balik lagu This Must be Love itu mengungkapkan, dirinya merasa tertantang di situasi ini, namun mulai memperhatikan diri dan orang-orang di sekitarnya.
"Pandemi ini bahkan bisa membuatku menyelesaikan (konten tontonan) Netflix. Dan pada akhirnya, aku juga menjadi tertantang secara positif (sebagai pribadi dan musikus)," kata Foster.
"Istriku membuatku dekat dengan banyak orang sekarang ini, lebih dari sebelumnya. Banyak ruang untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain, bahkan untuk personal growth," tambahnya lagi.
Ia mengibaratkan pandemi seperti sebuah film sains-fiksi (sci-fi) ketika manusia harus berhadapan dengan "musuh" besar seperti alien, namun, dalam konteks ini adalah COVID-19. Situasi ini memaksa manusia untuk peduli terhadap sesama, dan melawan "musuh" ini bersama-sama dengan baik.
"We can do better. Teruslah menjadi kuat dan mari melawan ini bersama," ujarnya.