Oposisi Tantang Erdogan Tutup Pabrik Renault Prancis
Warga Turki dinilai tak beli produk Prancis bukan karena boikot, tapi tak mampu.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) Kemal Kılıçdaroğlu meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mempraktikkan seruannya memboikot produk-produk Prancis. Kılıçdaroğlu berpendapat sejauh ini Erdogan belum membuktikan hal tersebut.
Dia meminta Erdoğan untuk menutup pabrik Renault Prancis di Turki. "Jika dia bisa," ujarnya.
Menurut Kılıçdaroğlu, warga Turki tak bisa mempraktikkan seruan Erdogan terkait boikot produk-produk Prancis. Menurutnya, masyarakat memang tidak membeli produk-produk Prancis. Namun hal itu dilakukan bukan bertujuan memboikot, tapi karena tidak mampu seiring daya beli yang menurun.
Pada Senin lalu, Erdogan menyerukan warga Turki untuk memboikot produk-produk Prancis. Hal itu sebagai respons atas sikap sentimen anti-Islam yang diperlihatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
“Seperti yang telah dikatakan di Prancis, 'jangan membeli barang berlabel Turki,' saya menyerukan rakyat saya di sini. Jangan pernah memberikan kredit untuk barang berlabel Prancis, jangan membelinya," kata Erdogan dalam pidatonya.
Sebelumnya Erdogan menyebut Macron membutuhkan pemeriksaan mental. Pernyataan itu membuat Prancis menarik duta besarnya dari Turki.
Opini publik Prancis terbelah dalam menanggapi peristiwa itu. Namun Emmanuel Macron jelas mengecam pembunuhan Patty. Menurut dia, peristiwa itu adalah serangan teroris Islam. Macron pun mengeluarkan komentar bernuansa sentimen anti-Islam. Dia menyebut Islam adalah agama yang tengah dilanda krisis di seluruh dunia.
BACA JUGA: Dinilai Hina Islam dan Nabi Muhammad SAW, Indonesia Kecam Presiden Emmanuel Macron