Wisatawan Mulai Berdatangan ke Pangandaran
Kunjungan wisatawan ke Pangandaran terus mengalami peningkatan, puncaknya Sabtu ini.
REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mulai mengalami peningkatan memasuki libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10). Sejumlah penginapan di daerah itu mulai dipadati pengunjung sejak Rabu (28/10) malam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rahcman mengatakan, tingkat hunian atau okupansi sejumlah penginapan mulai terisi sejak kemarin. Namun, belum semua penginapan penuh oleh wisatawan.
"Tingkat kunjungan juga sudah mulai merayap. Tingkat hunian hotel juga mulai ada peningkatan, tapi belum penuh," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (29/10).
Dia memprediksi, kunjungan wisatawan ke daerahnya akan terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari ke depan. Sebab, berdasarkan pantauannya di lapangan, jalan-jalan mulai ramai oleh kendaraan dari luar kota.
"Hari ini sampai besok akan terus meningkat. Puncaknya bisa jadi malam Sabtu," ujar dia.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di destinasi di Pangandaran, Untung mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan langsung ke lapangan. Tim yang terdiri dari berbagai unsur itu akan melakukan pengawasan protokol kesehatan di destinasi wisata.
Selain itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran juga telah menggandeng Dinas Kesehatan untuk melakukan uji cepat (rapid test) di destinasi wisatawan. Tes itu akan dilakukan secara acak dan menyasar wisatawan serta pelaku usaha wisata.
Destinasi wisata yang akan menjadi sasaran rapid test adalah Pantai Karapyak, Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Pantai Batukaras, dan Green Canyon. "Jadi rapid test itu dilakukan secara acak kepada pengunjung juga para pelaku pariwisata," kata Untung.
Untung menjelaskan, rapid test acak itu akan dilakukan selama tiga hari ke depan. Jika ditemukan ada kasus reaktif, petugas dapat segera melakukan penanganan.
Karena itu, dia mengimbau, wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran tetap menjaga kenyaman dan kesehatan. Protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, harus terus dilakukan.
"Mohon dengan sangat, itu (protokol kesehatan) adalah bagian yang harus kita jaga bersama agar diri kita tetap sehat, juga orang lain," kata dia.
Dia mengatakan, wisatawan yang sudah merencanakan berkunjung ke Pangandaran, untuk tak perlu khawatir. Ia memastikan, saat ini destinasi wisata yang ada di Pangandaran tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi.
Namun, Untung meminta wisatawan tetap waspada akan kejadian bencana. Sebab, cuaca di Pangandaran saat ini cukup ekstrem.
"Perhatikan informasi dari pemerintah daerah. Jangan begitu percaya dengan isu hoaks yang ada di medsos. Petugas BPBD juga sudah diturunkan untuk melakukan pengawasan di titik-titik destinasi wisata, untuk antisipasi hal yang sekiranya tidak diinginkan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin mengatakan, pihaknya juga telah menerjunkan tim bersama tentara dan polisi untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata. Menurut dia, penegakan aturan akan tetap dilakukan kepada wisata yang tak patuh protokol kesehatan.
"Karena memang diprediksi libur panjang kali ini akan terjadi lonjakan wisatawan," kata dia.
Kendati demikian, menurut dia, kondisi di lapangan saat ini wisatawan masih cenderung normal. Secara kasatmata memang terjadi peningkatan, tapi tak terlalu signifikan.
"Masih landai kalau di lapangan, tapi data pasti ada di Dinas Pariwisata," kata dia.
Kepala Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran, Haerudin mengatakan, sejak kemarin sudah mulai terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. Namun, belum begitu signifikan. "Seperti akhir pekan biasa," kata dia.
Dia memprediksi, kunjungan wisatawan akan terus meningkat hingga puncaknya pada Jumat atau Sabtu. Meski begitu, menurut dia, kunjungan wisatawan pada momen libur panjang kali ini tak akan seramai sebelumnya. Sebab, belakangan beredar informasi mengenai gempa megathrust yang berpotensi di Pangandaran.
Dia menilai, informasi megathrust itu akan mempengaruhi tingkat kunjungan ke Pangandaran. Apalagi, akhir-akhir ini banyak terjadi bencana alam di wilayah Jawa Barat. "Namun sampai saat ini kondisi di lokasi wisata di Pangandaran masih kondusif," kata dia.