64,8 Persen Masyarakat Bersedia Dapat Vaksin Covid-19
Rakyat perlu diberi penjelasan mengenai apa itu vaksin Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group Group on Imunizazation/ITAGI) dan organisasi PBB yang menangani anak-anak (Unicef) mengadakan survei persepsi masyarakat untuk diimunisasi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) pada September 2020. Hasilnya, mayoritas responden sudah mengetahui rencana ini dan 64,8 persen mau mendapatkan vaksin.
"73,72 persen responden tahu mengenai pemerintah Indonesia yang berencana memberikan vaksin Covid-19 dan yang belum tahu sekitar 26 persen. Kemudian 64,8 persen responden juga mau diimunisasi, sedangkan yang menolak 7,6 persen, dan tidak tahu atau ragu sekitar 27,6 persen," ujar Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro saat mengisi konferensi virtual bertema 'Vaksinasi untuk Negeri', Sabtu (31/10).
Oleh karena itu, dia meminta, pemerintah memberikan bimbingan lebih lanjut supaya masyarakat lebih tahu dan mendapatkan informasi dan akhirnya bisa mendapatkan pencerahan yang benar. Ia menegaskan, rakyat perlu diberi penjelasan mengenai apa itu vaksin Covid-19 sehingga mereka bisa menerimanya dengan kepercayaan penuh.
Sebab, dia melanjutkan, vaksin menjadi upaya preventif yang efektif selain penyediaan air bersih, nutrisi seimbang, air susu ibu (ASI) eksklusif, menghindari polusi dalam ruangan dan keluarga berencana. Sehingga, dia melanjutkan, pada akhirnya angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 bisa diturunkan.
Di lain pihak, dia berharap, media dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai imunisasi dengan benar. "Tujuannya untuk menghilangkan kekhawatiran dalam menerima imunisasi," katanya.