Transportasi Jakarta Membaik Lima Tahun Terakhir
PR terbesar Jakarta adalah lebih mewujudkan integrasi antarmoda.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pencapaian Jakarta sebagai juara dalam Sustainable Transport Award (STA) 2021 mendapat komentar positif dari sejumlah pihak, di antaranya kalangan pengamat. Pengamat Transportasi sekaligus Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Jakarta, Darmaningtyas mengakui Kota Jakarta mengalami perbaikan untuk sektor transportasi, setidaknya dalam lima tahun terakhir.
“Saya kira secara objektif patut kita akui bahwa Kota Jakarta dalam lima tahun terakhir mengalami perbaikan yang signifikan untuk sektor transportasinya. Memiliki BRT, MRT, dan LRT, serta layanan KRL Jabodetabek yang cukup nyaman, aman, selamat, terjangkau, dan tepat waktu,” ujar Darmaningtyas dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (1/11).
Darmaningtyas mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan melakukan perbaikan fasilitas pejalan kaki dengan merobohkan sejumlah jembatan penyeberang orang (JPO) dan diganti dengan penyeberangan sebidang yang lebih manusiawi dan aksesibel bagi semua golongan. “Perbaikan trotoar juga terus dilanjutkan dan jalur sepeda yang saya suarakan sejak 2002 lalu juga dibangun. Perbaikan integrasi antar moda juga diwujudkan,” terangnya.
Layanan lainnya yang diwujudkan, kata dia berupa layanan mikrotrans, yakni angkot yang terintegrasi dengan manajemen PT Transjakarta yang memberikan kepastian waktu, aman, selamat, dan gratis. Menurutnya, layanan tersebut banyak digunakan oleh kalangan ibu.
Oleh sebab itu, Darmaningtyas mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang telah berhasil menjadi juara dalam STA 2021 dengan mengungguli sejumlah kota lainnya di dunia. “Selayaknya saya sebagai aktivis transportasi mengucapkan selamat untuk Pemprov DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan atas penghargaan yang diterimanya untuk sektor transportasi,” ungkapnya.
Menurut catatannya, itu merupakan penghargaan yang kesekian kali bagi Jakarta. Setidaknya yang dia ingat ada tiga penghargaan. Penghargaan pertama adalah 2006 diterima oleh Gubernur Sutiyoso di Yogyakarta dari Panitia BAQ. Saat itu penghargaan diperoleh karena berhasil membangun BRT tiga koridor (Koridor 1, 2, dan 3, meski saat diberikan Koridor 2 dan 3 sedang proses pembangunan).
“Penghargaan kedua, awal tahun lalu (2019) yang diterima di Washington DC dan ketiga sekarang ini. Penghargaan seperti ini biasanya merupakan hasil penilaian dari suatu tim atau organisasi yang mempunyai concern untuk peningkatan kualitas layanan transportasi di kota-kota besar,” jelasnya. Dia juga menyebut, mekanismenya biasanya membandingkan dengan kota-kota lain di dunia dalam kurun waktu tertentu secara diam-diam yang dilakukan oleh tim penilai.
Darmaningtyas menambahkan, PR terbesar Pemprov DKI sekarang adalah lebih mewujudkan integrasi antar moda, misalnya antara KRL dengan TJ, MRT dan LRT dengan TJ, baik dengan bangunan prasarana yang terkoneksi (halte) maupun layanan kendaraannya. “Kecuali itu, juga menertibkan trotoar yang sudah bagus dan ada paving block-nya yang selama ini untuk parkir mobil, pangkalan ojol, maupun untuk PKL. Gunakan trotoar sesuai dengan fungsinya,” tutupnya.