Bulan Syaban Dimulai Besok, Ini Niat Puasanya
Hukum puasa Sya'ban adalah sunah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Sya'ban sebentar lagi menyapa umat Islam seluruh dunia. Berdasarkan kalender hijriyah Kementerian Agama, bulan yang merupakan satu dari empat bulan haram yang dimuliakan tersebut akan jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025 yang bertepatan dengan 1 Sya'ban 1446 Hijriyah.
Bulan yang menjadi gerbang dari Ramadhan ini pun memiliki sejumlah keutamaan ibadah, salah satunya yakni puasa di bulan Sya'ban. Hukum puasa Sya'ban adalah sunah, berdasarkan beberapa hadits shahih dari Nabi Muhammad saw.
Beberapa di antaranya adalah dua hadits berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ)
Artinya, “Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berpuasa’; aku tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban’.” (Muttafaqun ‘Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim).
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: ... كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ، كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً. (رواه مسلم)
Artinya, “Diriwayat dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘… Rasulullah saw sering berpuasa Sya’ban seluruhnya; beliau sering berpuasa Sya’ban kecuali sedikit saja’.” (HR Muslim).
Berdasarkan pernyataan Imam an-Nawawi, para ulama menjelaskan hadits kedua “Beliau sering berpuasa Sya’ban kecuali sedikit saja” adalah merupakan penjelas bagi redaksi pertama, yaitu “Rasulullah saw sering berpuasa Sya’ban seluruhnya”. Maksudnya, redaksi kedua itu menjelaskan, maksud Rasulullah saw sering berpuasa Sya’ban seluruhnya adalah berpuasa pada sebagian besarnya. (Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmû’ Syarhul Muhaddzab, juz VI, h. 386).
Niat Puasa Sya'ban
Terakhir, untuk niat puasa Sya'ban bisa dilakukan di dalam hati. Niat puasa baiknya dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti "saya puasa" atau dengan membaca:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’ala.
Artinya, “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’ala.
Selain niat dalam hati, juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Sya'ban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).
Berpuasa di bulan Syaban memiliki beberapa keutamaan. Seperti dijelaskan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng, Ibnu Qayyim berkata: