Bank Syariah Andalkan Sektor Ritel

Pembiayaan sektor ritel mencapai 76,62 persen dari portofolio.

Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan syariah (ilustrasi)
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah fokus pada segmen ritel sehingga mencatatkan performa signifikan hingga kuartal III 2020. Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, Mulyatno Rachmanto menyampaikan ritel yang terdiri dari UMKM dan konsumer menjadi mayoritas portofolio pembiayaan.

Baca Juga


"Pertumbuhan pembiayaan BRI Syariah tumbuh signifikan yang berfokus pada pembiayaan ritel, sesuai dengan visi BRI Syariah sebagai bank ritel modern terkemuka," katanya, Selasa (3/11).

Pembiayaan sektor ritel mencapai 76,62 persen dari portofolio dengan jumlah Rp 30,93 triliun dan komersil sebesar Rp 9,4 triliun per September. Secara total, pembiayaan tumbuh 57,9 persen (yoy).

Dari porsi retail, UMKM menduduki mayoritas portofolio sebesar Rp 18,73 triliun dan konsumer sebesar Rp 12,2 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 48,73 triliun, naik 72,69 persen secara tahunan.

Mandiri Syariah pun mencatatkan kinerja positif karena ditopang segmen ritel sehingga lebih resilient di tengah pandemi. Sekretaris Perusahaan Mandiri Syariah, Ivan Ally menyampaikan hingga September 2020, kualitas kinerja Mandiri Syariah terjaga baik dengan membukukan pencapaian tertinggi yakni laba menembus angka Rp 1,07 triliun (unaudited).

"Mandiri Syariah juga meraih mencatatkan kenaikan pembiayaan sebesar 7,39 persen (yoy) menjadi Rp 79,27 triliun dengan kualitas NPF terjaga baik di angka 2,66 persen," katanya.

Pembiayaan segmen konsumer menjadi mayoritas tumbuh. Peningkatan pendapatan dan pembiayaan ditopang dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 17,28 persen (yoy) menjadi Rp 106,12 triliun. Sehingga aset Mandiri Syariah menembus Rp 119,43 triliun, tumbuh 16,19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler