Siapa Saja yang Boleh Diet Pescatarian?
Ketahui juga kerugian diet pescatarian.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet Pescatarian pada dasarnya memadukan manfaat nabati dan seafood. Amankah diet ini untuk semua orang?
Ahli gizi Irtya Qiyamulail mengatakan, orang bisa menjalankan pola makan pescatarian asalkan bisa memastikan kebutuhan gizi harian sudah terpenuhi. Orang dengan obesitas dan penyakit jantung akan mendapatkan manfaat dalam menjalankan pola makan ini karena ikan adalah sumber protein yang rendah lemak jenuh.
Tertarik menjalankan diet pescatarian? Ahli gizi yang tergabung dalam Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) INI menyarankan untuk memvariasikan metode memasak sehingga dalam pengolahan ikan tidak terus menerus menggunakan metode yang digoreng.
"Sebaiknya pilih alternatif metode memasak yang tanpa minyak dan sedikit minyak seperti dikukus, dipanggang atau ditumis," tutur Irtya.
Selai itu, Irtya mengingatkan bahwa ibu hamil sebaiknya menghindari ikan mentah seperti sushi dan sashimi. Adanya kandungan Escherichia coli di makanan mentah yang harus diwaspadai.
"Lalu, perhatikan kadar merkuri yang terkandung dalam ikan yang dikonsumsi," kata Irtya.
Adakah kerugian diet pescatarian?
Penganut diet pescatarian bisa berisiko kekurangan zat besi, kata ahli diet di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat, Lauren Manaker. Agar ini tak terjadi, tambahkan konsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan untuk mendapatkan jumlah zat besi yang cukup.
Irtya menyarankan untuk mengonsumsi tempe dan sumber protein nabati untuk mencukupi kebutuhan zat besi harian. Kemudian, jika Anda menjalankan pescatarian yang ketat dan menghindari produk susu dan telur juga, Anda bisa kekurangan kalsium dan kolin.
"Dua sumber kolin terbaik adalah kuning telur dan hati. Suplementasi kolin sering kali diperlukan bagi siapa pun yang mengikuti diet pescatarian," ujar Manaker.
Sementara itu, menurut Irtya, bagi pegiat diet pescatarian yang enggan memakan telur dan susu, bisa memilih udang (memiliki kandungan kolin yang lebih tinggi dibandingkan telur), ikan tuna, ikan salmon, kembang kol, dan kentang. Sedangkan makanan sumber kalsium bisa diperoleh dari pola makan pescatarian seperti sayuran hijau (bayam dan kale), almond, edamame, tahu, ikan sarden, dan ikan teri.
Di sisi lain, mereka yang menjalani diet ini sangat mungkin mengalami mental down karena daging dan sebagian besar produk hewani dilarang.
"Mungkin juga bosan dengan makan ikan (atau telur dan produk susu) berulang kali setiap hari untuk mendapatkan cukup protein," kata Ax.
Kondisi ini dapat membuat seseorang meningkatkan asupan karbohidrat, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, kekurangan protein, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya.