Bisnis Ritel dan Obligasi Topang Kinerja Mandiri Sekuritas
Mandiri Sekuritas catatkan total nilai transaksi saham Rp 229,5 T hingga September.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Sekuritas membukukan profitabilitas positif di tengah tantangan pandemi Covid-19 pada kuartal tiga 2020. Pencapaian tersebut ditopang oleh lini bisnis perusahaan melalui layanan investasi pasar modal termasuk kapabilitas internasional.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro mengatakan Mandiri Sekuritas memiliki empat lini bisnis utama di pasar modal antara lain Capital Market Institusi, Retail, Investment Banking, dan Global Bond melalui anak usaha Mandiri Securities Pte Ltd.
“Dengan memiliki layanan lengkap, perusahaan dapat memaksimalkan setiap peluang untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Pada masa pandemi ini, lini bisnis ritel dan global bond mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang paling signifikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/11).
Menurutnya pertumbuhan bisnis layanan retail didorong oleh meningkatnya partisipasi investor individu pada masa pandemi yang didukung oleh kemudahan berinvestasi melalui layanan digital. Adapun jumlah nasabah retail meningkat 50 persen pada kuartal tiga 2020 dibandingkan periode yang sama 2019.
"Nilai transaksi harian nasabah ritel juga meningkat 70 persen pada kuartal tiga 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ucapnya.
Dari segmen global bond, Mandiri Securities Singapore menyelesaikan 12 mandat penerbitan obligasi global dengan nilai penjaminan sebesar 2,1 miliar dolar AS atau meningkat 29,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. Beberapa penerbitan global bond sepanjang tahun ini antara lain, global bond perdana PT Hutama Karya (Persero), global bond PT Pertamina, dan global bond PT Medco Energi Internasional Tbk, dan global bond ROI Sec 6 (USD).
Sedangkan dari lini bisnis investment banking Mandiri Sekuritas telah melaksanakan 54 mandat yang terdiri dari, 37 penerbitan emisi obligasi dan sukuk korporasi, satu pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO), tiga rights issues, empat buyback, satu penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN), dan delapan jasa penasihat keuangan atau advisory.
“Di tengah volatilitas pasar, Mandiri Sekuritas mencatatkan total nilai transaksi saham Rp 229,5 triliun hingga September 2020. Nilai transaksi tersebut menjadikan Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas lokal yang menguasai 7,9 persen pangsa pasar di Bursa Efek Indonesia,” ucapnya.
Selain senantiasa fokus kepada inovasi digital untuk layanan para nasabah retail, Mandiri Sekuritas juga terus memberikan pendampingan dan solusi kepada para klien dalam mendapatkan likuiditas. Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh korporasi adalah melalui akses pendanaan di pasar internasional.
“Memasuki kuartal terakhir 2020, kami optimistis akan tetap tumbuh sehat dengan menjalankan empat fokus utama, yaitu, mengoptimalkan portofolio bisnis, memperkuat layanan ritel terutama digital, meningkatkan kapabilitas layanan investment banking, serta mengoptimalkan struktur operasional perusahaan,” ucapnya.