Ilmuwan Barat Buktikan Roh Keluar Saat Tidur Sesuai Alquran

Islam memandang tidur merupakan persimpangan roh dalam jasad

Republika/Yogi Ardhi
Islam memandang tidur merupakan persimpangan roh dalam jasad. Ilustrasi tidur.
Rep: Syalaby Ichsan Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Fenomena tidur telah dijelaskan lewat banyak ayat dalam Alquran. Di antaranya, yakni QS Az-Zumar ayat 42.


اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.”  

Saat masih menjabat sebagai Ketua Departemen Electrical and Electronic di British University, Dr Arthur J Alison pernah melakukan penelitian lewat alatalat elektronik tentang fenomena tidur dan mati. Hasil riset selama enam tahun ini menjelaskan, memang ada sesuatu yang keluar dari tubuh manusia ketika tidur dan masuk kembali ketika terbangun. 

Namun, untuk orang mati, sesuatu itu tidak kembali. 'Sesuatu' yang terdeteksi oleh alat elektronik Dokter Alison boleh jadi merupakan roh yang dijelaskan Alquran.

Karena itu, tidur dapat direnungkan sebagai simulasi mati. Baik dalam tidur maupun mati, roh samasama pergi dari tubuh manusia. Namun, perbedaannya ada di pengembalian. Ketika roh  tidak dikembalikan maka dipastikan kita akan mati. Jika suratan itu terjadi, roh yang berada di genggaman Allah SWT akan masuk ke alam barzakh dan tidak kembali ke alam dunia. 

Menjadi wajar saat Rasulullah SAW memberi contoh untuk membaca doa, yang seolah menyiapkan mati saat menjelang tidur. 

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ "Dengan namaMu Ya Allah aku hidup dan (dengan namaMu) aku mati."

Lantas, saat terbangun, kita diajarkan untuk membaca doa yang bermakna rasa syukur setelah dapat hidup kembali.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami hidup setelah mati dan hanya kepadaNya kami dikembalikan."

Rasulullah pun mencontohkan agar kita menyiapkan diri untuk tidur, seperti kita hendak menghadap Sang Pencipta. Mengambil wudhu sebelum tidur adalah salah satu sunah yang diajarkan Nabi kepada kita. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana riwayat dari Abdulllah bin Umar RA: 

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ الْمَلَكُ لَا يَسْتَيْقِظُ سَاعَةً مِنْ لَيْلٍ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا

"Barang siapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu') maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap, 'Ya Allah ampunilah hamba-Mu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci'." (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar ra).

Tak hanya itu, Rasulullah kerap juga mendoakan orang yang mati saat tidur dalam keadaan berwudhu. Hal ini juga ditulis dalam kitab Tanqih al-Qand al-Hatsis karangan Syekh Muhamad bin Umar an-Nawawi al-Mantany. Dari Umar bin Harits bahwa Nabi bersabda: 

من بات على طهارة ثم مات من ليلته مات شهيداً "Barang siapa tidur dalam keadaan berwudhu, apabila mati di saat tidur, matinya dalam keadaan syahid di sisi Allah."

Posisi tidur miring ke kanan juga dicontohkan Rasulullah SAW yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan. 

اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ اْلأَيْمَنِ "Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu." (HR Al-Bukhari No 247 dan Muslim No 2710). 

Selain untuk kesehatan, jika kita mau renungkan lebih lanjut, posisi tidur ini juga berkaitan dengan kematian. 

Posisi ini sama saat jenazah seorang Muslim dikuburkan. Ingatan akan mati pun selayaknya direnungkan saat tidur berdasarkan sunah Rasulullah SAW. 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler